Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Entri yang Diunggulkan

Berikan Motivasi dan Semangat pada Petugas, Wakapolda DIY Pengecekan Langsung ke Beberapa Tempat Pemungutan Suara di Kulonprogo

    Kulon Progo, - Wakapolda DIY Brigjen Pol Adi Vivid A.B., S.I.K., M.Hum., M.S.M. bersama Kapolres Kulonprogo AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pa...

Jumat, 03 Maret 2017

Polsek Temon Mediasi Bersama Warga Terkait Pelarangan Armada Tambang


Adanya pelarangan armada truk pengangkut tanah urug untuk lahan relokasi yang melintas di jalan Padukuhan Janten, Desa Palihan pada hari kemaren, jajaran petugas Mapolsek Temon mendorong agar musyawarah antara warga dengan pihak pengusaha bisa secepatnya dilakukan.

Selain untuk mencari solusi dari permasalahan yang muncul, pertemuan sejumlah pihak terkait juga untuk memperlancar program pembangunan dari pemerintah yang kini tengah dilakukan. Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Temon, Kompol Setyo Heri Purnomo, Rabu (01/3/2017).

Adanya polemik antara sejumlah warga Padukuhan Janten dengan pengusaha pemenang tender pengurugan tanah untuk calon relokasi warga yang terdampak pembangunan bandara internasional, petugas kepolisian langsung turun tangan untuk memediasinya.

”Kemarin kita langsung ke lapangan dan saya pertemukan antara pengusaha dengan warga agar permasalahan yang terjadi bisa secepatnya dicarikan jalan keluar. Dan kedua pihak sudah menyatakan sanggup untuk kembali bermusyawarah agar permasalahan tidak berkepanjangan,” papar Kompol Heri.

Ditambahkan juga, keberadaan petugas kepolisian saat terjadi pemasangan portal, semata-mata untuk menjaga stabilitas Kamtibmas, serta melakukan pencegahan agar tidak terjadi tindakan anarkhis.

”Kemarin memang ada laporan, terus kita dengan beberapa anggota ke lokasi, dan kepolisian itu sifatnya menjaga stabilitas. Yang terjadi merupakan dinamika yang wajar, tapi kita pesan agar saat musyawarah tidak mengedepankan emosional,” tandas dia.

Dengan adanya polemik yang muncul, otomatis aktifitas armada truk yang mengangkut tanah urug dan melewati jalur tersebut menjadi terhenti. Petugas kepolisian pun mendorong agar sejumlah pihak yang terkait bisa secepatnya melakukan pertemuan guna mencari solusi bersama.

”Itu kan domainnya pemerintah, dan kemarin mereka sudah menyanggupi dalam satu dua hari ini untuk bermusyawarah. Kita tunggu saja nanti hasilnya seperti apa,” pungkasnya.












0 komentar:

Posting Komentar