Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Kesiapan Ranmor Dinas Polri Saat Apel Gelar Pasukan

Penyaluran air bersih kepada warga yang membutuhkan dari Polres Kulonprogo

Pemeriksaan Urin Untuk Indikasi Penggunaan Narkoba Di Kalangan Polisi

Sabtu, 29 Maret 2014

Pelaku Pembunuhan Pengusaha Kayu Sentolo Menyerahkan Diri Karena Takut Diintai Polisi

        
Kulon Progo - Misteri kematian Dwi Ratno (35), pengusaha kayu yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka di pedukuhan Bulak, desa Tuksono, Sentolo, 3 Maret silam, akhirnya terkuak. Warga Sri Kayangan, Sentolo itu diketahui dibunuh oleh rekannya sendiri, Wagiman (32) karena dibakar dendam.
Wagiman, warga Kaliwiru, Desa Tuksono, Sentolo itu akhirnya menyerahkan diri pada polisi, Rabu (26/3). Dia sendiri memutuskan untuk menyerahkan diri karena cemas bahwa polisi sudah mengintai dan mengincarnya untuk ditangkap.
“Saya nyerahin diri karena takut, curiga banyak polisi yang sudah menyamar dan mengamati saya,” kata Wagiman di depan penyidik Polres Kulonprogo, Jumat (28/3/2014).
Dalam pengakuannya, Wagiman nekat membunuh korban karena didasari rasa dendam. Pasalnya, korban sudah lama berjanji untuk memberinya sepeda motor sebagai komisi atas bantuannya dalam jual beli kayu pada 2010 namun tak juga diwujudkan. Hingga akhirnya, pada 3 Maret 2013 pagi, Wagiman terbersit pikiran untuk menghabisi nyawa rekannya.
Dia lantas mengatur skenario supaya bisa bertemu korban dengan alasan ada bisnis kayu. Keduanya akhirnya bertemu di Pedukuhan Bulak, Desa Tuksono dan Wagiman langsung menagih janji namun korban justru emngelak hingga akhirnya terjadi adu mulut. Dilatari rasa kesal yang memuncak, Wagiman lantas memukul korban dengan sebilah kayu yang ditemukannya di lokasi tersebut.
Setelah tiga kali pukulan di bagian tengkuk dan dada, korban akhirnya tersungkur tak berdaya. Wagiman lantas meraih tas korban serta mengambil bundelan uang senilai Rp 5 juta yang ada di dalamnya. Tas tersebut kemudian dibuangnya bersama dua unit ponsel korban ke parit, tak jauh dari lokasi tersungkurnya korban.
Sementara, mobil korban yang terparkir beberapa meter tak dihiraukannya dan langsung pergi. “Uangnya sekarang sudah habis, saya pakai untuk bayar hutang,” kata dia.
Kanit IV Ipda Nara CIpta mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara ditemukannya mayat korban, petugas melakukan pendalaman dan pengembangan atas kasus tersebut.
Penyidikan sebelumnya sudah mengarah pada satu pelaku yakni Wagiman. Hal itu kemudian ditindaklanjuti dengan observasi terhadap pelaku oleh petugas di lapangan. Namun ternyata, pelaku justru sudah terlebih dulu menyerahkan diri kepada polisi. “Kasus ini terus kita dalami dengan menghimpun keternagan dari pelaku dan saksi lain. Sementara ini, berdasar pengakuan pelaku, motifnya memang karena dendam terkait janji yang pernah diucapkan korban padanya,” kata Nara.
Atas perbuatannya, Wagiman dijerat polisi dnegan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dia terancam hukuman mati dan atau kurungan penjara maksimal 20 tahun.

jogja.tribunnews.com/yogya/kulonprogo/

Warga Kokap Ini Cabuli Anak di Bawah Umur


Kulon Progo - Aksi tak terpuji dilakukan seorang pemuda warga Pedukuhan Plampang I, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Doni (19). Dia nekat mencabuli P, anak gadis tetangganya sendiri yang masih berumur 15 tahun. Untungnya, sebelum terjadi hal yang lebih buruk lagi, aksi bejat itu ketahuan tetangga korban.
Kejadian berawal ketika Doni menghubungi korban melalui telepon selulernya untuk mengajak jalan-jalan, Sabtu (23/3/2014). Karena sudah kenal baik, tanpa rasa curiga korban pun mengiyakan ajakan tersebut. Dia dijemput oleh Puji (20), rekan pelaku yang juga tetangga korban sekitar pukul 19.00 WIB.
Setelah bertemu pelaku di sebuah tempat di Pedukuhan Sengir, Kalirejo, Puji akhirnya meninggalkan mereka berdua. Namun, selang beberapa waktu, sekitar pukul 23.00 WIB, Puji mendengar suara seseorang minta tolong.
Setelah didatangi, ternyata seseorang itu adalah korban yang saat ditemui juga masih bersama pelaku. Hanya saja, menurut Puji, korban saat itu sudah dalam keadaan mabuk sementara pakaian bagian atasnya sudah terbuka.
“Dia teriak-teriak minta tolong supaya diantarkan pulang. Tapi kondisinya sudah mabuk dan pakaiannya terbuka,” kata Puji dalam keterangannya pada Polisi.
Melihat kondisi korban yang sudah sempoyongan, Puji pun mengantarkannya pulang ke rumah. Pihak keluarga korban yang merasa curiga ada sesuatu yang terjadi, akhirnya tidak merasa terima atas kejadian itu. Keluarga lantas melaporkan Doni pada Polisi atas dugaan upaya tindak pencabulan.
Kasubag Humas Polres Kulonprogo, Iptu Suharsoyo, membenarkan bahwa keluarga korban tidak terima dengan sikap pelaku dan melaporkan ke Polres Kulonprogo, Kamis (27/3/2014). Dari keterangan yang dihimpu polisi dari korban, saksi dan keluarga, diduga memang korban dipaksa pelaku untuk menenggak minuman keras.
Setelah tak sadarkan diri, pelaku diduga juga hendak menyetubuhi korban. Iptu Suharsoyo mengatakan, jajaran Sat Reskrim Polres Kulonprogo kini tengah mendalami kasus tersebut.
jogja.tribunnews.com/yogya/kulonprogo/

Gudang Indomarco Di Sentolo Di Bobol "Tikus"



Kulon Progo - Kejadian itu diketahui oleh Sobari (40) warga Gedangan,Sentolo,Kulon Progo yang bekerja sebagai petugas kebersihan gudang datang pada hari kamis tanggal 27 Maret 2014 pada pukul 07.00 Wib untuk mengecek kondisi dan situasi gudang,

Setelah sampai digudang Sobari dikagetkan dengan  Gembok pengaman dipintu gerbang sudah dalam keadaan rusak dan mendapati mobil Box jenis L 300 No.Pol AB 8978 HH beserta isi didalamnya sudah tidak ada atau hilang ditempat parkirGudang Indomarco.Atas kejadian ini Sobari langsung melaporkan ke Polsek Sentolo Guna Pengusutan Lebih Lanjut.


HUMAS POLRES KULON PROGO





Kurang Hati-Hati Dalam Mengemudi Truck Hantam Sepeda Ontel

             


Kulon Progo - Nasib apes dialami oleh Samidi (69) warga Siwates,Kaligintung,Temon,Kulon Progo.Kejadian bermula pada saat Samidi mengayuh Sepeda Onthel dari arah barat ke timur di Jl.Umum Wates-Purworejo,Km 10 depan Polsek Temon,Kulon Progo.

Namun tiba -tiba dari arah belakang melaju Truck No.Pol B 9894 UCH dan langsung menabrak Samidi.Atas kejadian tersebut Samidi mengalami luka dikepala dan di rawat Di RSU Rizki Amalia Temon dan kasus ini ditangani oleh Sat Lantas Polres Kulon Progo guna Pengusutan lebih lanjut.


                          HUMAS POLRES KULON PROGO

Selasa, 25 Maret 2014

Gara-gara Tuang Bensin Dekat Lilin, Rumah Raliyem Terbakar

ilustrasi
KULONPROGO - Gara-gara menuang bensin terlalu berdekatan dengan nyala lilin, si jago merah melalap ruang dapur rumah Raliyam Adi Wiyono (49) di Dobangsan, Giripeni, Wates, Minggu (23/3/2014) pagi.  Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut meski api sempat membakar sepeda motornya.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 WIB saat Raliyam yang juga penjual bensin eceran itu tengah menuangkan bahan bakar tersebut dengan gayung dari drum ke dalam ember kecil di dapur. Namun, dirinya tidak menyadari jika jaraknya terlalu berdekatan dengan lilin penerang aruman (tradisi kubur plasenta) cucunya. Diduga, bensin yang dituangnya itu memercik dan langsung tersambar nyala api lilin hingga kobaran api tercipta.

“Saya itu lagi menakar bensin ke ember. Jarak satu meter, ada lilin aruman. Biasanya juga begitu dan nggak kenapa-kenapa. Ndilalah kok sekarang malah kebakar gini,” kata Raliyam, ditemui di rumahnya.
Dia sempat mencoba menyiram api tersebut dengan seember air. Alih-alih padam, api justru kian membesar dan mulai melahap beberapa alat dapur miliknya. Betis kanan Raliyam pun tak luput dari sambaran api hingga melepuh. Mengingat api mulai membesar, Raliyam meminta bantuan tetangganya dan langsung membunyikan kentongan untuk pertolongan warga. Api yang sudah melahap bagian atap dapurnya pun akhirnya bisa dipadamkan secara gotong royong hingga tak melebar ke ruang lainnya.
Meski begitu, sepeda motor matic Raliyam tak sempat diselamatkannya. Bagian samping dan belakang sepeda motor itu meleleh karena tersambar apo. Akibat kejadian itu,  Raliyam mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. “Saya merasa beruntung bisa selamat. Beruntung juga, 7 buah tabung gas elpiji 3 kg yang saya simpan di situ dalam keadaan kosong. Saya nggak bisa bayangin kalau gas itu ada isinya,” kata dia.

Hasil Forensik, Nur Rokhim Kena Pukulan saat Masih Bernyawa

Ilustrasi mayat
KULONPROGO — Laporan awal tim forensik Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Sardjito menyebutkan ada luka karena pukulan atau benturan saat jasad yang diduga Nur Rokhim masih bernyawa.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan, Sabtu (22/3/2014). Dia mengartikan luka yang timbul bukan ketika korban sudah meninggal dunia.
“Dengan fakta baru itu kami [polisi] ingin menguatkannya dengan pemaparan saksi lain,” ujarnya.
Karena itu, polisi kini sudah menambah tiga saksi lagi untuk dimintai keterangan mengenai Nur Rokhim, pemuda warga Dusun Dlingo, Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan.
Laporan awal tim forensik lainnya, Ricky membeberkan bekas lubang yang masih menganga di kepala jasad diduga Nur Rokhim, kemungkinan besar berasal dari tabrakan kereta api.
Karena itu, polisi masih berusaha menemui masinis dua kereta yang tercatat melintas di perlintasan Desa Kedungsari, Kecamatan Pengasih pukul 00.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB pada 15 Oktober 2013.
Staf Pembela Umum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja Aditya Arif Hermanto menyatakan komitmen kuat LBH untuk tetap mengawal pengusutan kasus hilangnya Nur Rokhim sampai tuntas.
Beberapa hari lalu Aditya sempat menanyakan perkembangan hasil otopsi yang akan dikirimkan ke Polres Kulonprogo.
“Reskrim menyatakan [laporan forensik] belum ada hasil finalnya. Kami akan tetap mengawal kasus itu karena keluarga Nur Rokhim sudah menguasakan kewenangannya ke kami [LBH],” paparnya saat dimintai konfirmasi.

Sabtu, 22 Maret 2014

Honda Jazz Tabrak 2 Vario di Jalan Daendels

KULONPROGO - Tabrakan beruntun yang melibatkan mobil Honda Jazz dengan dua sepeda motor terjadi di Jalan Daendels di Desa Kranggan, Galur, siang tadi . Akibatnya seorang pengendara sepeda motor dan pemboncengnya mengalami luka berat. Dua korban lainnya hanya luka ringan.
 
Kecelakaan ini berawal ketika Honda Jazz AB 1214 XJ yang dikemudikan Yunita Arisandi (25), warga Pasir Mendit Jangkaran Temon melaju dari arah Srandakan menuju Panjatan. Sampai di lokasi, dia berniat mendahului truk. Namun ketika menyalip, di depannya ada sepeda motor Honda Vario AB 4224 GC yang dikendarai pasangan suami istri, Kasir (45) dan Sumilah (43), warga Kranggan.

 
Akibat tabrakan ini Kasir terpental, sedangkan istrinya bersama sepeda motornya tersangkut di kolong mobil dan terseret hingga 200 meter. Usai motor dan korban terlepas, Yunita kembali melaju dan menabrak Vario AB 2771 Dl yang dikendarai Walijem yang membonceng Tukijem. Mobil pun oleng dan akhirnya terperosok ke selokan.
 
"Sepertinya mau melarikan diri, karena masih terus melaju meski sudah menabrak," tegasnya Muh Zainudin, salah seorang saksi.
 
Akibat kecelakaan ini, Kasir dan Sumilah dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, karena lukanya cukup parah. Sedangkan Tukijem dan Walijem hanya luka ringan dan dirawat di puskesmas Galur II.
 
Kapolsek Galur, Kompol Bonifasius Slamet mengaku masih mendalami kasus kecelakaan ini. Diduga kecelakaan ini diakibatkan karena pengemudi mobil yang kurang hati-hati.




okezone.com

Kamis, 20 Maret 2014

Belasan Simpatisan PDIP Kulon Progo Terjaring Penertiban



KULONPROGO - Belasan simpatisan PDI Perjuangan yang berkonvoi dengan sepeda motor di kampanye rapat terbuka di Tawangsari, Pengasih, Rabu (19/3/2014) kemarin terjaring razia lalu lintas. Para pelanggar selanjutnya diwajibkan mengikuti sidang tindak pidana ringan pelanggaran lalu lintas.
Razia dilakukan di simpang tiga Jombokan, Tawangsari, Pengasih, beberapa ratus meter sebelum Lapangan Kopok Wetan, lokasi berlangsungnya kampanya terbuka. Dalam operasi tersebut, petugas menyita Surat Izin Mengemudi (SIM) pelanggar. Satu unit sepeda motor peserta konvoi bahkan juga diamankan petugas karena pengendaranya tidak mampu menunjukkan surat-surat kendaraan.

Kasat Lantas Polres Kulonprogo, AKP Supriyantoro mengatakan, dalam operasi yang digelar sejak tengah hari hingga sekitar pukul 15.30 WIB itu, terjaring sekitar 15 pengendara sepeda motor yang melanggar ketentuan. Di antaranya tidak mengenakan helm, penggunaan knalpot tidak standar serta berboncengan lebih dari satu orang.

AKP Supriyantoro menambahkan Pelanggaran terbanyak karena peserta konvoi tidak mengenakan helm. Ini sekaligus penegakan UU No 22/2009 tentang lalu lintas. Biarpun kampanye berkonvoi, mereka tetap harus mengikuti peraturan yang ada.
Para pelanggar tersebut selanjutnya diwajibkan mengikuti sidang tipiring pelanggaran lalulintas. Razia tersebut menjadi bagian dari giat Operasi Mantap Brata pengamanan Pemilu 2014. Sesuai instruksi dari Korlantas Polri, tidak ada dispensasi apapun terhadap bentuk pelanggaran lalulintas di dalam kampanye sekalipun.

Humas Polres Kulon Progo

2 mayat ditemukan mengambang di Kulonprogo

2 mayat ditemukan mengambang di Kulonprogo


Kulon Progo - Rabu, 19 Maret 2014 dua mayat pria ditemukan warga di dua lokasi terpisah di Kulonprogo.  Satu mayat laki-laki diketahui bernama Maryono (40) warga Pathuk Kidul, Tirtorahayu, Galur tenggelam di sungai Ngremang, Karangsewu, Galur.

Satu lagi mayat pria tanpa identitas ditemukan di muara Sungai Bogowonto di Pasir Kadilangu, Jangkaran, Temon.

Jasad Maryono ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa di Sungai Ngremang yang tidak jauh dari rumahnya. Sebelum kejadian korban mencari ikan bersama salah seorang rekannya. 

Hanya saja keduanya dalam mencari ikan, tidak bersamaan, tetapi saling berjauhan. Saat mencari ikan ini, keduanya menggunakan alat setrum. 

Diduga korban tewas karena tersetrum saat mencari ikan dan tenggelam. "Saat ditemukan dia masih membawa alat setrum ikan," ujar Agung salah seorang warga.

Sementara itu, di Kadilangu, seorang nelayan juga menemukan sesosok mayat pria yang sudah membusuk. Pria tanpa identitas ini ditemukan mengambang di muara Sungai Bogowonto. 

Dari hasil pemeriksaan medisyang dilakukan oleh Puskesmas II Temon, diduga korban tenggelam lebih dari tiga hari. Kondisi korban yang mulai membusuk dan mukanya sulit
dikenali. 

"Identitasnya tidak ada, sekarang jenasahnya ada di RSUD Wates,"ungkap Kapolsek Temon Kompol Sukadi.


sindonews.com

Selasa, 18 Maret 2014

Polsek Galur Ungkap Kasus Curat


Kulon Progo - Pada hari minggu, 16 Februari 2014 sekira pukul 01.00 Wib, 4 orang yang melaksanakan ronda di Dsn. I Sigran, Tirtorahayu, Galur yang sedang keliling kampung curiga dengan keberadaan sepeda motor yang terparkir di dekat SD Sungapan 2, Titorahayu, Galur.

Kecurigaan semakin menjadi ketika melihat bayangan orang berlari menghampiri sepeda motor tersebut. Karena merasa curiga, petugas ronda pun menghampiri orang tersebut dan menanyai tentang keberadaannya, dan ternyata dia terlihat gugup. Kecurigaan petugas ronda terbukti setelah digeledah orang tersebut ternyata ditemukan uang Rp. 5.110.000,- dan sebuah tatah (alat tukang).

Dengan temuan tersebut kemudian di laporkan ke Polsek Galur untuk di periksa. Dari hasil pemeriksaan Personil Polsek Galur ternyata benar orang  yang diketahui bernama inisial AZ, 19 th warga Srandakan Bantul tersebut telah mencuri di SD Sungapan 2. Keterangan tersebut dikuatkan dengan laporan dari kepala sekolah SD Sungapan 2 yang merasa kehilangan uang. 

Setelah ditelusuri ternyata pelaku juga pernah melakukan kasus yang sama. Atas kejadian tersebut kini AZ ditahan di Polsek Galur.


Humas Polsek Galur

Pemulung Asal Bantul Ditemukan Tewas di Kulonprogo

BREAKING NEWS : Pemulung Asal Bantul Ditemukan Tewas di Kulonprogo


KULONPROGO, TRIBUN – Seorang pemulung bernama I Wayan Suryadharma (31), warga Ngestiharjo, Kasihan, Bantul ditemukan tewas di bantaran selokan irigasi samping gedung Dinas Pendidikan Kulonprogo, di Dipan, Wates, Senin (17/3). Pria itu ditemukan tergeletak kaku dengan darah kering membekas di bagian wajahnya.
Keberadaan mayat itu pertamakali diketahui oleh seorang peetugas pengarian, Iwan Saputro, sekitar pulul 13.45 WIB. Saat itu, dirinya sedang bekerja membersihkan aliran selokan. Dia pun terkejut melihat sesosok tubuh laki-laki bercelana jeans pendek dan kemeja putih bercorak biru tergelak kaku di reruimputan bantaran selokan.
Mengetahui kejadian tersebut langsung dilaporkannya ke Polsek Wates dan ditindaklanjuti dengan olah tempat kejadian perkara. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah terbujur kaku dengan luka di bagian mulut dan bercak darah mengering di bagian pipi kirinya.
Dari hasil olah TKP, Petugas Polsek Wates menemukan pria tersebut membawa icik-icik (alat musik pengamen-Red) dan satu buah bagor (karung). Kapolsek Wates, Kompol Kodrat mengatakan Tim Polsek Wates belum bisa memastikan penyebab kematian lelaki tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil visum dari RSUD Wates untuk mengetahui penyebabnya.
Humas Polres Kulon Progo

Senin, 17 Maret 2014

Baju Menggelembung, Pengutil Toserba Ditangkap




KULONPROGO - Pengutilan di toko serba ada (Toserba) Poetra WS di Pedukuhan Gedangan Desa Sentolo Kecamatan Sentolo, Minggu (16/03/2014) sekitar pukul 11.00 WIB berhasil digagalkan. Petugas keamanan toko memergoki aksi mereka. Enam pelaku warga Mojokerto Jawa Timurdiamankan petugas Polsek Sentolo, meski mereka sebelumnya sempat melarikan diri begitu aksinya kepergok. 

Keenam pelaku yang diamankan tiga laki-laki, Ag, Ek, Mu dan tiga perempuan Pu, De, dan Vt.  Dalam aksinya, tiga pelaku laki-laki mengambil beberapa pakaian yang diselipkan ke dalam bajunya. Sedang tiga perempuan (Pu, Vt, De) berada di mobil Xenia disopiri Na yang parkir berjarak 10 meter dari toko. Tapi ketika pelaku akan keluar, tukang parkir curiga terhadap salah satu pelaku yang bajunya menggelembung. "Tukang parkir lalu menarik baju pelaku dan baju-baju yang diambil dari toko, berjatuhan. Ag diamankan pengelola toko dan dilaporkan ke polisi,"kata Koordinator Keamanan Toko, Hari U ketika di Polsek Sentolo. 

Setelah pelaku Ag diamankan, pelaku lain yang masih di dalam toko langsung kabur, namun keduanya berhasil diamankan petugas. Sedang Na dan tiga perempuan (De, Vt, Pu) yang menunggu di mobil melarikan diri pula. Setelah petugas kepolisian melakukan pengejaran akhirnya berhasil menangkap De dan Vt yang diturunkan Na di tengah jalan, dan terakhir Pu juga tertangkap. Mobil pelaku ditemukan dalam keadaan kosong di tengah pemukiman warga Kaliagung dan Na sampai saat ini keberadaannya masih dicari.

Sampai saat ini, petugas Polsek Sentolo masih melakukan pendalaman. Enam pelaku diamankan bersama barang bukti berupa delapan kaos, dua jaket dan 6 potong celana yang diambil dari toko. Sementara Ag salah satu pelaku mengaku baru sekali mengutil. "Sebagian hasil mengutil saya pakai sendiri dan lainnya dijual untuk modal melamar calon istri,"katanya. 

Kapolsek Sentolo, Kompol Mulyono mengatakan masih melakukan pendalaman penyidikan pengutilan itu dengan meminta keterangan pelaku dan para saksi. "Terkait keterlibatan sindikat pelaku pengutilan antar provinsi dalam aksi tersebut, kita belum bisa memberikan keterangan, karena anggota masih melakukan pemeriksaan dan mengembangkan penyidikan,"tutup Kompol Mulyono.

Minggu, 16 Maret 2014

Sambut Kampanye, Polres Kulon Progo Doa Bersama



KULONPROGO — Sejumlah 200 personil Polres Kulon Progo melakukan kegiatan doa bersama persiapan pengamanan masa kampanye jelang Pemilu, Jumat (14/3/2014).
Wakapolres Kulonprogo, Komisaris Polisi Tb. M. Faizal dalam sambutannya mengungkapkan, doa bersama menjadi kekuatan moral para polisi agar diberi kemudahan dan kelancaran selama menjalankan tugas pengamanan kampanye.

Dalam kesempatan itu dia juga memaparkan sikap optimistisnya penyelenggaraan kampanye di Kulonprogo akan berjalan kondusif.

Adapun doa bersama tersebut dibagi dalam tiga regu. Doa bagi personel beragama Islam dilakukan di masjid Mapolres. Kemudian bagi personel beragama Nasrani dilaksanakan di Rumah Doa Mapolres. Terakhir bagi personel Hindu dan Buddha berlangsung di ruang aula.

Humas Polres Kulon Progo

Parpol Ikuti Karnaval Kampanye Damai


KULONPROGO - Dalam mengawali pelaksanaan kampanye, partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 mengikuti karnaval kampanye damai. Pelaksanaan karnaval kampanye damai yang digelar KPU Kulonprogo dilepas Bupati dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) di depan rumdin, Sabtu (15/03/2014). KPU Kulonprogo mengerahkan truk dump untuk dua belas partai politik dalam karnaval tersebut.
Karnaval kampanye damai dengan start dan finish rumdin bupati, melewati Kota Wates, wilayah Temon, Brosot, Kenteng Sentolo, Ngeplang, Nanggulan, dan lainnya. Di setiap jalan yang menjadi pusat perhatian, karnaval berhenti untuk memberikan hiburan kesenian kepada masyarakat dan membagikan stiker dan ajakan pada masyarakat untuk mensukseskan pemilu 9 April mendatang.
Diakui Ketua KPU Kulonprogo Muh Isnaini STP memang tidak semua kecamatan dilalui karnaval, pihaknya hanya melewati jalan-jalan besar dari beberapa kecamatan. Isnaini berharap kampanye yang akan dilaksanakan 16 Maret hingga 5 April merupakan kampanye ramah lingkungan, aman, damai, tertib, serta non diskriminasi.
"Karnaval ini juga sebagai ajakan dan pengingat kepada warga untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 April mendatang. Masyarakat dapat menggunakan haknya memilih wakil rakyatnya dengan cerdas,"kata Isnaini sambil menambahkan bahwa karnaval ini juga menggabungkan dua hal, yakni karnaval untuk pemilu damai dengan deklarasi dan sosialisasi pemilu 2014.
Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) juga berharap karnaval kampanye damai dua belas partai politik peserta pemilu 2014 sebagai wujud kampanye secara sportif, damai, aman, dan tertib. "Juga merupakan wujud sosialisasi kepada warga masyarakat untuk memilih dengan cara yang sportif, dewasa, aman, dan damai," kata Hasto.
Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kulonprogo Hamam Cahyadi menyatakan kampanye damai diharapkan betul-betul tercipta hingga rapat umum. "Masing-masing parpol hendaknya menjaga konsistensinya dalam menciptakan kampanye damai, aman, dan tertib," ujarnya.

KRjogja.com

Peserta Kampanye Diminta Taati Aturan Lalu Lintas



KULONPROGO - Peserta kampanye diharapkan mentaati peraturan UU Lalu Lintas yang berlaku. Diantaranya pengendara sepeda motor harus memakai helm, tidak boleh berboncengan lebih dari satu orang, serta knalpot tidak diperkenankan blombongan. Polisi akan bertindak tegas terhadap pelanggaran aturan tersebut, demikian pula truk angkutan barang tidak boleh dipakai mengangkut manusia.

"Karena itu kami juga menghimbau kepada partai politik agar mengingatkan kader atau simpatisannya dalam mengikuti kampanye agar ketertiban dalam berlalu lintas dan aturan pemilu agar diperhatikan," kata Kasatlantas Polres Kulonprogo, AKP Supriantoro disela-sela kampanye damai, Sabtu (15/03/2014).
Dalam kesempatan acara kampanye damai, Kapolres Kulonprogo AKBP J Setiawan W menyerahkan satu paket buku penindakan berkait pelanggaran pemilu dan brosur tertib lalu lintas kepada partai politik. Buku tersebut diharapkan bisa dipahami dan itu merupakan upaya meminimalisir pelanggaran pemilu maupun menekan angka kecelakaan lalu lintas selama kampanye.
Kasat Lantas menjelaskan, sesuai tugas kepolisian dalam kampanye adalah mengamankan masyarakat serta  jalannya kampanye agar dapat berjalan dengan tertib. "Kami berusaha mengurangi risiko dampak dari saat kampanye, yakni mengurangi angka kecelakaan maupun pelanggaran yang lainnya," katanya.

KRjogja.com

Kamis, 13 Maret 2014

Sat Res Narkoba Polres Kulon Progo Menangkap Penjual Miras Tanpa Ijin


Kulon Progo - Sat Res Narkoba Polres Kulon Progo melakukan pengerebekan penjual miras tanpa ijin di rumah milik CHY warga Banjararum, Kalibawang. Penggerebekan tersebut didasari dari informasi dari masyarakat bahwa CHY menjual miras di rumahnya.


Mendapat informasi tersebut, petugas melakukan pengecekan dan dilanjutkan penggerebekan di tkp. Setelah dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan ternyata benar bahwa CHY menyimpan, menjual dan  atau menyediakan minuman ber alkohol tanpa memiliki ijin yang sah.

Dari hasil tersebut, petugas membawa CHY ke Polres Kulon Progo untuk dimintai keterangan beserta barang bukti berupa 3 botol anggur merah dan 4 botol anggur kolesom untuk disita.


Humas Polres Kulon Progo

Mobil Pick Up Digasak Pencuri

KULONPROGO  - Mobil pick up milik Slamet Riyanto (43) warga Driyan Kelurahan Wates yang diparkir di depan dealer motor bekas digasak pencuri, Rabu (12/03/2014) dini hari. Akibat kejadian itu korban menderita mencapai Rp 85 juta.
Kejadian berawal ketika Slamet pukul 07.00 WIB usai membuka pintu dan akan memanasi mobilnya. Saat itu melihat mobil tersebut sudah tidak ada di tempat, padahal tengah malam ia memarkir di depan pintu dan sudah dikunci pintu dan stangnya.


Berdasar keterangan tetangga yang kebetulan keluar pukul 04.00 WIB, mobil pada jam itu sudah tidak ada di tempat. Diperkirakan pelaku telah mengenali lokasi serta kebiasaan korban memarkir mobilnya.
Kasat Reskrim Polres Kulonprogo AKP Ricky Boy Sialagan mengungkapkan, pihaknya masih mendalami kejadian pencurian itu. "Anggota kami telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dan meminta keterangan pemilik dan para saksi. Namun dalam olah TKP tidak ada didapati barang bukti yang dapat diijadikan petunjuk, sehingga penyidikan sedikit terkendala," katanya

Rabu, 12 Maret 2014

Lalai, Bus Tabrak Yamaha


Kulon Progo- Diduga karena lalainya pengendara Bus Mandala No Pol W 7008 US  melebihi marka jalan dan masuk ke jalur yang berlawanan , menyebabkan Bus Mandala No Pol W 7008 US  yang di kemudikan oleh Suyono warga Sendang Tulungagung ,Jawa Timur menabrak pengendara Spm Yamaha No Pol 4286 SZ , Ambar warga janganan Panggungharjo Sewon Bantul.


Ambar mengalami luka betis kaki kanan patah terbuka, paha kanan patah tertutup, pergelangan tangan kanan patah, lengan kanan patah, bahu kanan patah, jaritengah tangan kanan patah, dada hancur, lecet pada rusuk kanan, rahang patah , dagu sobek, kepala kanan depan pecah, leher lecet dan meninggal dunia di TKP sementara Suyono  pengendara Bus Mandala No Pol W 7008 US tidak mengalami luka.

Kejadian bermula ketika pada hari Jumat tanggal 07 Maret 2014 sekira pukul 00.30 wib di Jln Jogja- Wates Km 21,7 Kalimenur Sukoreno Sentolo Kulon Progo, Bus Mandala No Pol W 7008 US melaju dari arah selatan ke utara sesampai di TKP Bus Mandala No Pol W 7008 US melebihi marka jalan dan masuk ke jalur yang berlawanan . Pada saat bersamaan dari arah berlawanan ada Spm Yamaha AB 4286 SZ yang melaju dari arah utara ke selatan , karena jarak sudah dekat maka terjadilah kecelakaan.

-----Humas Polres Kulon Progo----

Lalai Berkendara Dua Pelajar Terkapar



Kulon Progo- Di duga karena lalai dua pelajar Doni dan Sahrul warga Paingan Sendangsari Pengasih Kulon progo yang berbocengan mengendarai Spm Honda Legenda No Pol D 4601 XW tidak dapat menguasai kendaraan dan berjalan oleng ke kanan sehingga menabrak Spm Suzuki spin yang di kendarai oleh Ernadi warga Beji Wates Wates Kulon Progo.

Doni mengalami luka pelipis mata kanan robek, gigi atas patah, pendarahan mulut, lebam kelopak mata kanandan kiri, di duga retak tulang dahidan tulang rahang, tidak sadar dan di rawat di RSUD Wates , sedangkan pemboceng Spm Honda Legenda No Pol D 4601 XW mengalami luka gigi depan atas patah, sadar dan di Rawat di Klinik Pengasih Husada, sedangkan Ernadi mengalami luka memar di punggung , rawat jalan.

 Kejadian bermula ketika pada hari Jumat tanggal 07 Maret 2014 sekira pukul 11.00 wib di Jln Umum Ds Serang Ds Sendangsari Pengasih Kulon Progo Spm Honda legenda No Pol D 4601 XW berjalan dari arah selatan ke utara dengan kecepatan tinggi, kemudian sesampai di TKP pengendaraya tidak dapat menguasai kendaraan dan berjalan oleng sehingga menabrak Spm Suzuki Spin No Pol AB 6941 KC yang berjalan searah di depanya hingga keduanya terjatuh.

----- HUMAS POLRES KULON PROGO-----

Kurang Konsentrasi, Motor Tabrak Penyeberang Jalan.


Kulon Progo- Di duga karena kurang konsentrasi arah depan Dwi Setiyoko, warga Banyunganti Kidul Kaliagung Sentolo Kulon Progo yang mengendarai  Spm Honda No Pol AB 6409 KL menabrak penyeberang jalan Sutrisno warga Sentolo Kidul , Sentolo Kulon Progo. Sutrisno mengalami luka robek pada pipi kanan, lecet kaki kanan, tidak sadar, di rawat di Puskesmas Sentolo 1, sedangkan dwi Setiyoko sendiri mengalami lecet bahu tangan kanan lecet lutut kaki kanan dan kiri, lecet punggung tangan kiri , sadar dan di rawat di Puskesmas Sentolo 1.


Awal mula kejadian ketika pada hari Kamis tanggal 06 Maret 2014 sekira pukul 20.00 wid di Jl Jogja- Wates Km 16,5 Sentolo Kidul Sentolo Kulon ProgoSpm honda AB 6409 KL melaju dari arah Selatan ke utara, sesampai di TKP ada penyeberang jalan yang sedang menyeberang dari arah timur ke barat , karena jarak sudah dekat maka terjadilah kecelakaan.

---- Humas Polres Kulon Progo----

Hasil Otopsi Nur Rochim Keluar Tiga Minggu Lagi


KULONPROGO - Hasil otopsi jenazah Nur Rochim, warga Nanggulan yang ditemukan tewas di rel kereta api di Pengasih, Oktober 2013 silam, dimungkinkan baru akan keluar beberapa mingu mendatang. Tim forensik masih akan mengolah data dari pemeriksaan jenazah untuk mengetahui penyebab pasti kematian Nur Rochim.
Proses otopsi yang dilakukan oleh tim dokter spesialis forensik RSUP dr Sardjito Yogyakarta di pemakaman Umum Kedungsogo, Desa Kedungsari, Pengasih, Jumat (7/3/2014) berlangsung hampir dua jam. Ratusan warga sekitar juga tampak menyemut di areal pemakaman tersebut. Otopsi sendiri dilakukan untuk melengkapi alat bukti penyidikan Satreskrim Polres Kulonprogo terkait dugaan pembunuhan.
Seusai pemeriksaan, jenazah pria tersebut langsung diangkut dalam sebuah peti kayu oleh petugas untuk dibawa ke rumah keluarganya di Pedukuhan Dlingo, Banyuroto, Nanggulan dan dimakamkan kembali di pemakaman setempat.
Ketua tim dokter spesialis forensik yang melakukan otopsi, IBG Surya Putra, pemeriksaan terhadap jenazah didasarkan pada patologi anatomi untuk menentukan penyebab kematiannya.
“Mungkin dua atau tiga minggu lagi sudah bisa diketahui hasilnya dan akan diserahkan langsung pada penyidik kepolisian,” kata Surya.
Malam sebelum ditemukan tewas, Nur Rochim diketahui bertandang ke rumah calon istrinya, Alifia Rahmawati (17) di pedukuhan Sidowayah, Sukoreno, Sentolo. Namun, sejak saat itu, pria tersebut tak pernah kembali ke rumah.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, korban sempat dijemput paksa oleh pemuda Sidowayah dan kemudian terjadi pemukulan kepadanya. Keesokan harinya, korban diketahui sudah tak bernyawa di rel kereta api di Pengasih dengan keadaan mengenaskan.
Saat itu, identitasnya bahkan belum diketahui hingga akhirnya diadikuburkan di pemakaman umum di Kedungsari. Selang beberapa hari kemudian, identitasnya baru diketahui setelah berdasarkan informasi dari pihak keluarga yang berhasil mengenalinya serta kecocokan sidik jari saat melaporkan menghilangnya Nur Rochim di kepolisian.
Kakak kandung korban, Nur Rohman (25), mengungkapkan bahwa keluarga ingin kasus tersebut segera dibongkar. Sejauh ini, keluarga menurutnya tetap beranggapan bahwa kematian Nur Rochim tidak wajar dan ada kejanggalan. “Kalau menurut saya, keadilannya harus sesuai hukum, biar trungkap semua sesuai undang-undang. kita menunggu hasilnya bagaimana,” ujarnya.

tribunnews.com

Polres Kulonprogo Bongkar Makam Nur Rochim untuk Otopsi


KULONPROGO -  Kepolisian Resor Kulonprogo membongkar makam Nur Rochim (20), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedungsogo, Kedungsari, Pengasih, Jumat (7/3/2014) untuk otopsi jenazah. Hal ini dilakukan untuk  keperluan penyidikan untuk mengungkas penyebab tewasnya pria tersebut yang dianggap janggal oleh pihak keluarga.
Proses otopsi hingga saat ini masih dilakukan oleh tim dokter forensik dari RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan mengungkapkan, otopsi dilakukan untuk mencari alat bukti lain dalam keperluan penyidikan. Hasil dari pemeriksaan tim forensik nantinya akan digunakan untuk pengembangan penyidikan lebih lanjut.
"Hasil dari tim forensik nanti kita kmbangkan bersama alat bukti lain sehingga bisa jelas semuanya," kata Ricky.
Warga Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan itu ditemukan tewas di tengah rel kereta di wilayah Kedungsari, Pengasih, Oktober 2013 silam. Malam sebelum ditemukan tewas, korban diketahui bertandang ke rumah calon istrinya di pedukuhan Sidowayah. Namun, sejak saat itu, pria tersebut tak pernah kembali ke rumah.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, pada malam itu, korban sempat dijemput paksa oleh pemuda setempat ketika berada di Sidowayah dan kemudian terjadi pemukulan kepadanya. Keesokan harinya, korban diketahui sudah tak bernyawa di rel kereta di Pengasih.
Polisi sejauh ini sudah melakuka pemeriksaan atas dua tersangka warga Sidowayah, Desa Sukoreno, Sentolo, yakni Bag (27) dan Snb (26). Sementara ini, pihaknya hanya menyangkakan pasal 335 KUHP tentang perampasan kemerdekaan seseorang kepada kedua tersangka tersebut. Pasalnya, keduanya yang paling berperan aktif dalam penjemputan paksa korban di rumah sang calon istri.
Tribunnews.com

Gemar Minum Air Kelapa, Sukiran Meregang Nyawa saat Memanjat Pohon Kelapa



KULONPROGO—Keinginan Sukiran, 60, warga Dusun Temben, Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah untuk menikmati air kelapa muda berakhir tragis. Dia tewas setelah jatuh dari pohon kelapa setinggi 10 meter yang berada di kebun belakang pekarangannya, Minggu (9/3/2014) sore.
Mayat laki-laki paruh baya yang gemar menikmati air kelapa muda itu sendiri baru ditemukan warga sekitar pukul 18.00 WIB. Jasadnya tergeletak di bawah pohon kelapa yang baru saja dia panjat.
Bagian rahang dan tulang iga korban mengalami patah akibat benturan dengan tanah setelah terjun bebas dari pohon kelapa.
Kepala Desa Ngentakrejo, Suprana menuturkan, Sukiran setiap harinya sudah terkenal doyan mengkonsumsi air kelapa muda. Hampir setiap hari bapak satu anak tersebut selalu meminum air kelapa.
Puncaknya terjadi Minggu lalu saat cuaca panas menyengat sehingga Sumarjo ingin memetik kelapa muda.
“Tapi saat Sholat Dzuhur, beberapa warga masih melihat Kiran beribadah di masjid. Kepada warga dia mengutarakan niatan ingin memetik kelapa muda dan meminumnya buat mengurangi gerah di badan,” ujar Suprana menginformasikan kepada Harian Jogja, Senin (10/3/2014).
Warga saat itu juga tidak melihat gelagat yang aneh dari Sukiran. Kendati sudah berusia cukup tua, dia sudah terbiasa memanjat pohon kelapa. Cuma, lanjut Suprana, nasibnya sedang apes sehingga keingginannya meminum air kelapa harus dibayar dengan nyawa.
Mayat Sukiran kali pertama ditemukan oleh anaknya saat hendak mengandangkan ayam di belakang rumah. Si anak langsung berteriak untuk meminta pertolongan warga begitu mendapati ayahnya sudah trerbujur kaku di bawah pohon kelapa.
“Tak berselang lama warga datang dan hendak memberi pertolongan. Tapi dia sudah meninggal,” tandasnya.
Sementara itu jenazah Sukiran dikubur di tempat pemakaman umum desa setempat, Senin (10/3/2014) siang.
Kapolsek Lendah, Ajun Komisaris Polisi Bambang Harun membenarkan adanya warga Ngentakrejo yang meninggal karena jatuh dari pohon kelapa. Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi menyimpulkan korban murni meninggal karena jatuh dari pohon.
“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan, korban meninggal murni karena kecelakaan,” ujarnya saat dikonfirmasi terpisah.
Harun melanjutkan, kesimpulan korban menininggal karena jatuh dikuatkan dengan adanya buah kelapa yang berada di samping mayat korban. Selain itu, dari pihak keluarga mengakui, korban memang sering memanjat pohon kelapa.

harjo