Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Kesiapan Ranmor Dinas Polri Saat Apel Gelar Pasukan

Penyaluran air bersih kepada warga yang membutuhkan dari Polres Kulonprogo

Pemeriksaan Urin Untuk Indikasi Penggunaan Narkoba Di Kalangan Polisi

Jumat, 28 Februari 2014

Polsek Galur Sosialisasikan Pemilu 2014 Melalui Kesenian Ketoprak


Kulon Progo - Berbagai macam cara dilakukan untuk mensosialisasikan Pemilu 2014 ini termasuk melalui kesenian Ketoprak seperti yang dilakukan oleh Polsek Galur.

Sebagaimana diketahui bahwa Sabtu (23/2/2014) personil Polsek Galur yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Galur Kompol Bonifatius Slamet, S.Pd bekerja sama dengan Muspika Kecamatan Galur mengadakan pertunjukan kesenian Ketoprak di Dsn. II Bunder, Banaran, Galur.

Antusias warga meningkat karena tokoh-tokoh dalam kesenian ketoprak tersebut menampilkan Kompol Bonifatius Slamet, S.Pd beserta anggota, Camat Galur (Latnyana, S.Ag) beserta jajarannya dan tokoh budaya masyarakat Galur.


Disela-sela adeganyang mengambil lakon "PUTRI LAMBANGSARI" tersebut selalu diselipkan pesan-pesan Kamtibmas, sukseskan pemilu 2014 serta mengajak warga masyarakat Galur khususnya untuk jangan sampai Golput dan gunakan hak pilihnya.

Ratusan masyarakat sangat antusias dan setia menyaksikan pentas seni ketoprak tersebut sampai akhir pertunjukan pukul 01.30 Wib yang secara keseluruhan berlangsung aman dan tertib.


Humas Polsek Galur




Kamis, 27 Februari 2014

Adam Meninggal Di Lapangan Badminton



Kulon Progo - Olah raga membikin badan sehat dan kuat, namun beda dengan yang dialami oleh Muhtarul Adam (68th). Warga Ngaglik, Sleman tersebut meninggal ketika sedang bermain Badminton di GOR Garuda Selatan, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo pada hari Selasa (25/2/2014).

Berawal saat korban tengah asik bermain Badminton ketika akan menerima shutllecock, tiba-tiba korban roboh terlentang di tengah lapangan dan tak kunjung bangun kembali.
Melihat kejadian tersebut, teman-teman korban langsung mendekat dan memberikan pertolongan. Setelah beberapa menit memberikan pertolongan ternyata korban tak kunjung bangun.

Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Nanggulan, dan berdasarkan pemeriksaan dari petugas Puskesmas didapati korban telah meninggal dunia dikarenakan serangan jantung.



Humas Polres Kulon Progo

Anggota Polsek Galur Tertabrak Xenia


KULONPROGO  - Bripka Widiyanto (35) anggota Polsek Galur luka berat ditabrak mobil Daihatsu Xenia yang melaju kencang di jalan Brosot-Wates KM 4 Pedukuhan Bangeran Desa Bumirejo Kecamatan Lendah, Rabu (26/02/2014). Pengendara mobil diduga mengantuk hingga tidak memperhatikan kendaraan lain dari arah berlawanan.

Berawal dari Bripka Widiyanto mengendarai sepeda motor Honda Supra AB 4644 DL melaju dari arah Wates atau barat menuju Polsek Galur. Widiyanto selesai dinas pengamanan lalu lintas di Desa Bumirejo. Ketika melintas di Bangeran dari arah timur, mobil Daihatsu Xenia AB 1906 BN yang datang dari arah berlawanan oleng hingga menabrak sepeda motor, korban terpental hingga sekitar 10 meter dan pingsan. Mobil yang dikendarai Lamin (65) warga Galur baru bisa terhenti begitu menabrak pohon dan pagar di utara jalan.
Pengendara mobil Xenia Lamin menyatakan ia akan menuju pasar Bendungan Wates dengan melaju 60 km/jam. "Saya tidak tahu mengapa kendaraan bisa oleng sampai ke kanan karena mendadak seperti gelap, hingga terjadilah tabrakan itu,"katanya. 

Kapolsek Galur, Kompol Bonifasius Slamet, S.Pd mengungkapkan peristiwa ini sudah ditangani Unit Laka Lantas Satlantas Polres Kulonprogo. Berdasar olah tempat kejadian perkara, diduga pengemudi mobil mengantuk, sehingga mengendarai mobilnya kurang hati-hati. Mobil saat melaju diketahui sudah melanggar marka jalan sebelum terjadi tabrakan. Dari hasil pemeriksaan medis, anggota tersebut mengalami patah tulang tangan kiri dan luka pada kepala bagian belakang, yang rencananya akan dirujuk ke rumah sakit di Yogya.

Rabu, 26 Februari 2014

Kasus Pengerusakan Karaoke, Polisi Periksa Saksi

KULONPROGO - Sepuluh orang telah diperiksa sebagai saksi oleh petugas Satreskrim Polres Kulonprogo menyusul kasus pengerusakan dua rumah karaoke di Depok dan Bugel Kecamatan Panjatan pada Minggu (23/02/2014) dini hari. Polisi hingga saat ini belum bisa menyimpulkan apakah ada keterlibatan organisasi masyarakat (ormas) dalam aksi pengrusakan itu.
"Kami belum bisa menyimpulkan aksi anarkis pada dua rumah karaoke dilakukan ormas tertentu. Meski sudah memeriksa para saksi, namun tidak menyebut nama ormas tertentu tertera di baju maupun rompi yang dikenakan pelaku. Saksi hanya menyebut para pelaku memekikkan takbir dalam kejadian itu, namun semua masih dilakukan lidik," tegas Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan di ruang kerjanya, Senin (24/02/2014).
Ditambahkan Ricky, selain memeriksa saksi, pihaknya juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti pecahan kaca, rekaman video dari kamera CCTV. "Berdasar keterangan para saksi hanya menyebut pelaku datang rombongan dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Kami juga belum bisa identitas dan motif pengrusakan tersebut. Demikian pula apakah para pelaku berasal dari Kulonprogo atau luar, ini juga masih kami dalami," ujarnya.
Ditambahkan Kasat Intelkam Polres Kulonprogo AKP Joko Sumarah, terkait dengan perizinan sebenarnya dua rumah karaoke (yang dirusak) tersebut telah ada izin keramaian dan gangguan maupun perizinan dari pemkab. Sedang untuk izin keramaian atau gangguan warga sekitar menyatakan pula tidak keberatan adanya rumah karaoke itu.
Terpisah, Sekda Kolonprogo Ir RM Astungkoro MHum menyatakan, Satpol PP seminggu sebelumnya juga sudah melakukan pembinaan terhadap pemilik tempat karaoke, yakni diantaranya terkait masalah izin, kondisi ruangan apakah sudah kedap suara atau belum, persetujuan tetangga apakah sudah dilakukan dan lainnya. "Pihak pengelola harus bisa membuat karaokenya bebas dari hal-hal yang melanggar aturan.
krjogja.com

Simulasi Pelaksanaan Pemilu 2014 Sukses Dilaksanakan Polres Kulon Progo


KULONPROGO  - Massa yang berusaha mengacaukan Pemilu 2014 bentrok dengan aparat keamanan di seputaran Alun-alun Wates, Selasa (25/02/2014). Namun bentrok berhasil diredakan personel Brimob Polda DIY dan Satuan Sabhara Polres Kulonprogo.

Dalam meredakan bentrok massa, Polda DIY mengerahkan tim dari Brimob, Gegana, juga water canon, anjing pelacak, serta lainnya. Bahkan tim Gegana berhasil mengamankan 'bom' dari suatu tempat dan meledakan di tempat yang aman.
Bentrok tersebut hanya terjadi dalam simulasi ‘Operasi Mantap Brata 2014’ Polres Kulonprogo yang digelar di seputar Alun-alun Wates, Selasa (25/02/2014).  Untuk kegiatan simulasi, seputaran Alun-alun Wates ditutup dari mulai pukul 06.00 WIB hingga 12.30 WIB.
Dalam simulasi tidak hanya pengamanan dalam menghadapi pengacau pemilu, namun juga termasuk pengamanan logistik pemilu dan pendistribusiannya, termasuk juga di TPS pada hari H pelaksanaan pemilu. Simulasi yang mengerahkan 1.200 personel Polres Kulonprogo dan Polda DIY ini dihadiri Waka Polda DIY dan jajarannya, Kapolres Kulonprogo AKBP J Setiawan, Muspida Plus, Wabup Drs H Sutedjo, Panwas dan KPU se-DIY, serta perwakilan partai politik.

Dikatakan Kapolres Kulonprogo AKBP J Setiawan Widjanarko, peserta yang dikerahkan untuk simulasi sebanyak 1.200 personnel yang terdiri 900 orang personel Polres Kulonprogo dan 300 personel Brimob maupun Sabhara. Sedangkan jumlah pengamanan dari Polres untuk Pemilu 2014 sebanyak 2/3 atau 662 orang yang disebar pada semua TPS.
"Untuk TPS di Kulonprogo yang rawan dan ada keramaian pada pemilu lalu sebanyak 3 TPS, yakni di 1 TPS Galur dan 2 TPS di Panjatan," kata J Setiawan.
Ditambahkan Direktur Sabhara Polda DIY yang sekaligus sebagai Direktur Pelatihan PAM Pemilu 2014 Kombes Pol Yulza Sulaiman SIK menyatakan latihan ini untuk membiasakan anggota Polri agar nantinya ketika di lapangan untuk mengamankan tahapan pemilu 2014, biar lebih profesional. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan terus menerus, bukan berarti latihan hari ini sudah cukup, tetapi harus melakukan latihan.
"Saat memakai seragam, dalam melakukan pengamanan juga harus dilengkapi tongkat polisi dan borgol baik perorangan maupun berdua. Namun tidak dilengkapi dengan senjata api untuk mewujudkan pengamanan yang humanis. Hal itu merupakan perlengkapan polisi yang melekat pada petugas dan harus dikuasai penggunaanya," ujarnya Yulza.
Sementara Ketua KPU Kulonprogo Muh Isnaeni menyatakan terkaitan dengan keamanan pemilu, Kepolisian mempunyai standar yang jelas, cepat untuk mengamankan pemilu dan mengantisipasi seandainya ada hal-hal yang tidak diinginkan. "Saya tidak berharap akan ada hal-hal yang tidak diinginkan. Saya pikir pengamanan yang ditunjukkan kepolisian sudah cukup kuat untuk pengamanan,"katanya sembari menyatakan di Kulonprogo rasa untuk berdemokrasi lebih tinggi, sehingga ia yakin tidak akan terjadi hal-hal yang anarkhis.

krjogja.com

Senin, 24 Februari 2014

Dalam 1 Hari Terjadi 3 Kali Kecelakaan, 1 Meninggal Dunia


Kulon Progo - Telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan Miskijo (58 th) warga Sidorejo, Lendah meninggal dunia. Kejadian tersebut bermula ketika pada hari Minggu (23/2/2014) sekira pukul 08.30 Wib korban mengayuh sepedanya di Dsn. Diran, Sidorejo, Lendah di jalanan menurun. 

Namun karena kondisi rem yang sudah jelek membuat korban hilang keseimbangan dan terjatuh di selokan yang mengakibatkan korban meninggal di TKP karena cedera kepala berat.
Di lain tempat di hari yang sama sekira pukul 09.45 Wib telah terjadi kecelakaan antara Mobil sedan Toyota Corolla AB 1705 RS dengan sepeda motor Suzuki Smash AB 5649 J di Jl. Kenteng - Cangakan, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo.

Semula sepeda motor Smash yang dikendarai oleh Waginem(60th) warga Palbapang, Bantul berjalan dari arah Utara ke Selatan terkejut karena tiba-tiba dari arah berlawanan melaju mobil sedan yang dikendarai Guntur (36th) warga Galur yang terlalu ke kanan sehingga melebihi as jalan.

Karena jarak yang sudah dekat sehingga terjadi kecelakaan. Waginem megalami luka yang cukup serius karena terdapat beberapa luka patah di tangan dan kaki. Sedangkan Guntur tidak mengalami luka sedikitpun.

Sementara itu pada malam harinya  sekira pukul 21.30 Wib seorang penyeberang jalan (Kabilal, 79th warga Lampung) tertabrak sepeda motor Yamaha Vega yang dikendarai Teguh (30 th) warga Temon. Sepeda motor yang saat itu tengah melaju di Jl. Jogja-Wates km 25 Ngramang Kedungsari, Pengasih dikejutkan dengan menyeberangnya Kabilal dengan tiba-tiba.

Karena kodisi gelap dan jarak yang sudah dekat sehingga terjadi kecelakaan. Beruntung keduanya hanya mengalami luka ringan dan segera dirawat di RSU Karisma Paramedika Wates.


Humas Polres Kulon Progo

Sugi Hendak Merumput, Mardi Ditemukan Meninggal


Kulon Progo - Minggu, 23 Februari 2014 sekira pukul 10.30 Wib Sugiyono (40 th) warga Krebet, Tuklsono, Sentolo seperti hari-hari biasanya mencari rumput. Dalam perjalanan dia melihat sesuatu yang mencurigakan di sawah.

Karena merasa penasaran, Sugiyono pun mendekat untuk mencari tahu. Alangkah terkejutnya Sugi karena menemukan sesosok mayat yang diketahui bernama Mardi Wiyono (75 th) warga Taruban Kulon, Tuksono, Sentolo.

Dengan temuannya tersebut, Sugi langsung melaporkan kepada Kepala Dusun Tuksono dan di teruskan ke Polsek Sentolo. Dari pemeriksaan awal oleh petugas Puskesmas Sentolo tidak didapati tanda-tanda penganiayaan di tubuh mayat tersebut dan selanjutnya dibawa ke RSUD Wates untuk mendapatkan visum.



Humas Polres Kulon Progo



Dua rumah Karaoke Dirusak Orang Tak Dikenal



KULONPROGO (KRjogja.com) - Dua buah rumah karaoke di wilayah Panjatan yakni Leo Cancer Musik (LCM) Studio di Desa Depok dan Pesona Ngori di Desa Bugel, dirusak sekelompok orang tak dikenal, Minggu (23/02/2014) dini hari. Saat ini kasus tersebut masih diselidiki Satreskrim Polres Kulonprogo.
 
Kejadian berlangsung dengan cepat. Karena tanpa menjelaskan maksudnya kedatangannya, kelompok orang sekitar 50 orang yang mengendarai sepeda motor dan dua buah mobil, langsung merusak fasilitas yang ada pada kedua karaoke tersebut. Akibat pengrusakan, sejumlah kaca dan etalase pecah pecah, pintu gerbang dijebol, serta CCTV rusak. 

Pemilik LCM (Leo Cancer Musik) Studio di Depok 8 Panjatan, Yuli Lestari mengungkapkan Sabtu (22/2/2014) malam studio sudah tutup pukul 23.45 WIB karena pengunjung sepi. Ia dan suami juga sudah tidur. Massa datang sekitar pukul 01.00 WIB langsung merusak kamera CCTV, dan sempat teriak-teriak, kemudian memecah kaca jendela rumah, garasi, kaca etalase hingga monitor komputer. 

"Sepertinya ada yang masuk satu orang dengan cara melompat, diduga mereka juga merusak CCTV. Masuk langsung mengancam suami. Bahkan suami sempat dipukul beberapa kali dan tidak melawan. Mereka juga ada yang bau alkohol. Bahkan ketika saya bangun dan menemui mereka, namun saya malah dikata-katai negatif,"ujar Yuli saat ditemui Minggu (23/02/2014).

Menurut Yuli, LCM Studio miliknya hanya memiliki dua ruangan, izinnya sudah lengkap. Mulai dari izin keramaian, SIUP dan lainnya. Bahkan izin keramaian ada dua, dari Disbudparpora dan pihak lainnya. Karena itu pihaknya heran kenapa izin sudah lengkap masih saja diobrak-abrik. "Kalau memang mau ditutup saya tidak masalah asal sesuai prosedur. Tidak anarkis seperti itu," ujarnya.
 
Sedangkan saudara pemilik karaoke Pesona Ngori, Dwi Santoso menyatakan saat kejadian berada di pagar sebelah barat karaoke. Kejadiannya berlangsung cepat, begitu datang massa langsung masuk dan merusak beberapa sarana yang ada. Yakni kaca jendela, kaca almari, rumah, serta monitor. Selain itu kaca mobil terparkir di dekat rumah, juga ikut menjadi kemarahan massa.  
   
Terpisah, Kapolres Kulonprogo AKBP J Setiawan Widjanarko, S.IK., M.H menjelaskan bahwa Polres Kulon Progo masih akan melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Diantaranya adalah meminta keterangan para saksi dan korban.

Termasuk berencana meminjam rekaman CCTV dari salah satu karaoke. "Kami belum berani berspekulasi siapa yang melakukan aksi tersebut, yakni pengrusakan dua lokasi karaoke itu dilakukan oleh massa yang sama atau bukan. Termasuk adanya informasi terdapat atribut salah satu ormas. Ini akan diteliti supaya kasusnya bisa segera  terungkap," tutup Kapolres Kulon Progo.


Sabtu, 22 Februari 2014

Jalan Licin, Polisi Imbau Warga Hati-hati

KULONPROGO—Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kulonprogo, Ajun Komisaris Polisi Supriyanto mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat berkendara setelah hujan turun.
Menurut dia, kondisi jalan akan menjadi licin karena sisa-sisa abu yang terguyur hujan sehingga membahayakan pengendara kendaraan.
“Jangan terlalu kencang memacu kendaraan dan jika mengerem sewajarnya saja. Jangan mendadak karena bisa membuat ban selip sehingga kendaraan tergelincir,” ujarnya, Kamis (20/2/2014).
Supriyanto menambahkan, telah terjadi enam kali kecelakaan selama abu vulkanis mengguyur Kulonprogo. Lima kecelakaan terjadi Jumat (14/2/2014) lalu. Sementara satu lagi terjadi Selasa (18/2/2014) lalu yang menimpa seorang perangkat Desa Tirtorahayu, Kecamatan Galur.
“Satu lagi, pengendara harus menjaga jarak aman dengan kendaraan lain agar pengereman kendaraan tidak dadakan ketika kendaraan di depan memperlambat lajunya,” tandasnya.

harianjogja.com

Jumat, 21 Februari 2014

KIA Tabrak Mio


KULON PROGO- Di duga katrena lalainya pengemudi Mobil KIA Fried No Pol AA 8812 EC , Loraine , yang tidak konsentrasi arah depan sehingga menabrak pengendara sepeda motor Mio No Pol AB 2365 CL , Sih Warini wargA Kaliwangan kidul kalidengen Temon kulon Progo . Sih Warini mengalami luka patah tulang lengan kanan', patah tulang klavikulakiri, lecet telapak tangan kiri, robek bibir bawah dan di rawat di RS Rizki Amalia Temon, sementara Loraine sendiri tidak mengalami luka.



Kejadian bermula ketika pada hari Jumat tanggal 14 Februari 2014 pukul 07.15 Wib di jl Wates- Purworejo Km 9 Dsn Sindutan Kalidengen Kecamatan Temon Kulon Progo Spm Yamaha Mio No Pol AB 2365 CL berjalan dari arah barat ke timur karena kondisi jalan licin sepeda motor Yamaha Mio No Pol AB 2365 CL tergelincir dan jatuh di badan jalan, kemudian tertabrak Mobil KIA Fried No Pol AA 8812 EC yang berjalan searah di belakangnya.

-----HUMAS POLRES KULON PROGO-----

Ertiga Tabrak Supra


KULON PROGO_- Di duga karena lalainya pengendara Minibus Suzuki Ertiga No Pol AB 1455 JC yang tidak bisa mengendalikan laju kendaraanya, sehingga menabrak pengendara sepeda motor Honda Supra No Pol AA6740 WC , Sainem seorang warga Jogoboyo , Purwodadi Purworejo . Pengendara Suzuki Ertiga, Muosim warga Bojong Panjatan tidak mengalami luka sedangkan Sainem mengalami luka robek tungkai kiri, lecet pelipis kiri, bibir atas sobek , muka lecet lecet, sadar, di rawat di RS Rizki Amalia Temon di rujuk ke RS Bethesda Yogyakarta.


Kejadian bermula ketika pada hari Kamis tanggal 20 Februari 2014 sekira pukul 08.00 Wib di jl Umum Wates- Purworejo Km 14 Plempukan , Sindutan Temon Kulon Progo , semula Minibus suzuki Ertiga No Pol AB 1455 JC berjalan dari arah timur ke barat oleng ke kiri dan membentur Spm Honda Supra No Pol AA 6740 WC yang berjalan searah didepanya.

------HUMAS POLRES KULON PROGO----

Kamis, 20 Februari 2014

Polres Kulon Progo Laksanakan Gladi Posko


KULON PROGO. Pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2014 Polres Kulon Progo melaksanakan gladi posko Ops Mantap Brata Progo 2014. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kulon Progo AKBP J Setiawan. W, S.H., S.Ik dan di ikuti oleh semua anggota Polres Kulon Progo yang terlibat dalam operasi.


Kegiatan ini merupakan persiapan Polres Kulon Progo dalam mengahadapi Pemilu 2014 yang akan di mulai tanggal 17 Maret s/d 9 April 2014 untuk tahapan kampanye dan pencoblosan anggota DPRD kabupaten, provinsi maupun pusat dan DPD. Dengan adanya kegiatan gladi posko di harapkan pelaksanaan Pemilu 2014 bisa berjalan dengan aman, tertib dan terkendali.



----HUMAS POLRES KULON PROGO---- 

Kantor Setda Kulonprogo Dibobol Maling


KULONPROGO  - Bagian Hukum Setda Kulonprogo dibobol pencuri. Kebobolan baru diketahui Rabu (19/02/2014) saat salah satu PNS datang pukul 06.55 WIB melihat jendela dan keadaan kantor tidak seperti biasa. Kerugian diperkirakan Rp 35 juta dan satu buah laptop. Kejadian langsung ditangani petugas Polsek Wates dan Tim Identifikasi Polres Kulonprogo.


Dikatakan Kabag Hukum Setda Kulonprogo Iffah Mufidati SH, pihaknya tidak mengetahui apakah kejadian itu berlangsung Selasa malam atau Rabu dini hari. Karena semua masih dalam penyidikan pihak kepolisian. 



Kanit SPKT (Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu) II Polres Ipda Arif Subakdo untuk sementara tim baru melakukan identifikasi. Sedangkan beberapa staf bagian Hukum masih dimintai keterangan di Polsek Wates. "Untuk sementara yang berhasil diketahui barang yang hilang berdasar keterangan adalah uang sekitar Rp 35 juta dan satu laptop. Untuk lainnya masih dalam pengembangan petugas," kata Arif sembari menambahkan bahwa diduga pencuri masuk melalui jendela.

krjogja.com

Kantor Pemkab Kulonprogo Dibobol, Puluhan Juta Rupiah Raib

KULONPROGO- Kantor Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kulonprogo dibobol pencuri, Rabu (19/2/2014) dini hari. Dalam peristiwa ini, uang tunai Rp35 juta dan satu buah laptop hilang.
Dari informasi yang dihimpun, Muhadi, salah seorang pegawai, datang ke kantor sekitar pukul 06.55 WIB dan mendapati keadaan kantor dalam kondisi tidak wajar. Jendela dalam keadaan terbuka dan terdapat goresan di pinggir jendela seperti bekas congkelan.

Sebagian besar laci meja yang terdapat di dalam ruangan kantor juga dalam keadaan terbuka dan kondisi ruangan terlihat berantakan.
Menyadari kondisi yang tidak lazim, Muhadi segera memberitahu kepala bagian dan berdasarkan anjuran Sekda Kulonprogo, kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Wates.
Kabag Hukum Setda Kulonprogo, Iffah Mufidati, membenarkan, kantornya didatangi pencuri semalam dan membawa kabur uang tunai lebih dari Rp30 juta yang tersebar di beberapa laci dan juga laptop.
Uang tersebut merupakan uang dinas dan sebagian uang pribadi pegawai. “Saat ini masih dilakukan penyelidikan dan saya belum tahu hasilnya,” ujarnya kepada wartawan.
Bendahara Kantor Bagian Hukum Setda Kulonprogo, Sri Pamiyati, menuturkan, uang yang tersimpan di lacinya sebesar Rp24 juta dalam amplop hilang dan juga terdapat uang pribadi Rp2,5 juta. “Biasanya saya selalu bawa pulang, tetapi entah mengapa kemarin ditinggal saja di kantor,” tukasnya

harianjogja.com

Koma 10 Hari karena Overdosis Miras, Pemuda Kulonprogo Akhirnya Tewas

KULONPROGO – Sutarto, 25, warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan akhirnya meninggal dunia setelah 10 hari mengalami masa kritis akibat menenggak ciu oplosan di salah satu rumah calon legislator (caleg) dari wilayah setempat.
Korban menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit PKU Muhammadyah Jogja, Rabu (19/2/2014) pukul 08.00 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun, pada saat itu Sutarto bersama sejumlah temannya mengikuti acara sosialisasi Pemilu di rumah Sugiyanto, salah satu caleg yang tinggalnya juga di Tanjungharjo.
Salah satu sumber koran ini mengatakan, Sutarto sudah terlalu banyak minum sehingga raganya terasa sesak hingga akhirnya koma dan meninggal dunia.
Dia (Suparto) sudah sejak pagi minumnya, berlanjut hingga larut malam. Mungkin fisiknya sudah enggak kuat tapi masih dia paksakan minum. Akhirnya dia tidak sadarkan diri dan berujung meninggal dunia ini,” ujar sumber yang enggan disebut identitasnya itu menuturkan kepada wartawan, Rabu (19/2/2014).
Kapolsek Nanggulan, Ajun Komisaris Polisi Supardi membenarkan adanya korban meninggal karena minuman keras di wilayahnya. Hanya saja dia enggan berkomentar banyak mengingat penanganannya sudah berada di ranah Polres Kulonprogo.
Sementara itu Sugiyanto mengakui Sutarto merupakan salah satu tim sukses pemenangan dirinya dalam Pemilu nanti. Dalam acara sosialisasi Pemilu di rumahnya, Sugiyanto juga mengetahui Sutarto hadir. Hanya saja dia tidak tahu menahu tentang kondisi tim suksesnya itu menenggak minuman keras.

harianjogja.com

Minggu, 16 Februari 2014

Personil Polres Kulon Progo Membantu Membersihkan Abu Di Seputaran Alun-alun Wates




KULONPROGO (KRjogja.com)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, Polres Kulon Progo maupun anggota Kodim 0731/KP,lakukan bersih-bersih abu gunung Kelud di seputaran alun-alun Wates, Sabtu (15/02/2014).

BPBD bersama PDAM dan UPTD Kebersihan DPU mengeluarkan semua armada baik pemadam maupun tangki untuk menyemprot jalan-jalan yang masih dipenuhi abu vulkanik. Sedangkan masyarakat membersihkan abu vulkanik di lingkungannya masing-masing. 

Dengan menggunakan peralatan seadanya, semua bekerja sama saling bahu membahu membersihkan abu vulkanik. Besar pula harapan akan turunnya hujan sehingga memudahkan proses pembersihan.


Sementara itu di waktu yang bersamaan Personil Polres Kulon Progo juga membersihkan Mako Polres Kulon Progo yang tertutup abu vulkanik.

Personil Polri maupun PNS Polri secara gotong royong membersihkan Mako tanpa mengabaikan kesehatan masing-masing dengan berbekal masker dan peralatan seadanya.

--Humas Polres Kulon Progo--


Sabtu, 15 Februari 2014

Lima Kecelakaan Terjadi di Kulonprogo

KULONPROGO-Permukaan jalan yang licin karena tertutup abu vulkanik Gunung Kelud mengakibatkan lima kecelakaan lalu lintas di Kulonprogo dalam waktu yang berdekatan, Jumat (14/2/2014). Kendati demikian belum ada laporan korban jiwa dari kejadian tersebut.
Dari pantauan Harianjogja.com, satu buah mobil tergelincir dan masuk ke dalam selokan karena pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraan di wilayah Dusun Toyan, Desa Triharjo, Kecamatan Wates. Kejadian serupa juga terjadi di Jalan Daendels, Desa Palihan, Kecamatan Temon, sebuah truk pengangkut gas elpiji tergelincir sehingga muatannya berhamburan dari bak.
Sementara, mobil Toyota Avanza AB 1852 JE merangsak ke areal persawahan karena ban slip di Dusun Mlangsen, Palihan, Temon. Kecelakaan lainnya terjadi di dekat gapura perbatasan Purworejo-Kulonprogo, satu minibus menabrak sebuah truk yang sedang parkir di rest area setempat. Sementara, di Dusun Demen, Kecamatan Temon, seorang pengendara motor ditabrak mobil dari arah belakang.
Petugas Unit Lantas Polsek Temon, Brigadir Eko Supriyanto, menyebutkan, kecelakaan termasuk kategori berat terjadi di Demen. Ketika itu, pengendara sepeda motor tergelincir di tengah jalan dan tiba-tiba sebuah mobil menubruk dari belakang.
“Hingga saat ini belum diketahui identitas korban yang mengalami luka berat dan sudah dilarikan ke rumah sakit,” jelasnya.

harianjogja.com

Kelud 'Ngamuk', Perekonomian di Wates Lumpuh


KULON PROGO. Erupsi Gunung Kelud yang menyebabkan hujan debu berdampak lumpuhmya roda perekonomian dan pemerintahan di Kulonprogo. Para pegawai pemerintahan dan swasta diduga banyak yang tidak 'ngantor'. Demi kesehatan dan keamanan siswa para pengelola sekolah mengambil kebijakan meliburkan anak didik mereka. 

Sementara pemilik toko dan warung memilih menutup usaha mereka guna menghindari debu agar barang dagangan tidak kotor."Karena tidak ada pembeli, pegawai saya suruh pulang dan toko saya tutup," kata Sardi (58) pemilik salah satu toko Kelontong di Kompleks Ruko Gawok, Wates, Jumat (14/1/2014).

Menurutnya, hujan debu tidak sekadar menyebabkan berkurangnya jumlah omset penjualan. Tapi lebih dari itu masyarakat konsumen memang tidak ada yang berbelanja. "Bukan sekadar omset turun, tapi memang tidak ada pemasukan, karena tidak ada yang berbelanja," ujarnya. 

Pantauan KRjogja.com sepanjang Jumat (14/2/2014) siang hingga malam, hujan debu di Kulonprogo khususnya di wilayah Kecamatan Wates memang tergolong dahsyat. Saking tingginya volume debu suasana lingkungan nampak berkabut tebal. Terbatasnya masker menyebabkan banyak warga menggunakan alat seadanya termasuk sapu tangan untuk menutup hidung dan mulut mereka sebagai upaya menghindari agar tidak terserang penyakit pernafasan atau ispa, akibat menghirup debu dari erupsi Gunung Kelud.


krjogja.com

Hujan Abu, Dua Mobil Slip Masuk Selokan


 KULON PROGO. Erupsi Gunung Kelud yang disusul hujan debu menyebabkan jarak pandang pengendara bermotor yang melintas di ruas Jalan Negara Jakarta - Surabaya sangat terbatas. Jika sopir tidak hati-hati sangat berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas). 


Seperti dialami mobil Toyota Inova B 1488 UZC. Diduga sopir kendaraan tersebut kurang hati-hati saat melaju di ruas jalan sebelah Barat Simpang Tiga Dalangan Desa Triharjo Kecamatan Wates yang selimuti debu tebal dan licin mengalami slip dan terperosok ke parit. 



Meski kecelakaan tunggal tersebut tidak menimbulkan korban jiwa tapi mobil mengalami kerusakan cukup parah, sehingga korban diperkirakan mengalami kerugian mencapai puluhan juta.



Di ruas jalan yang sama tepatnya di Desa Mlangsen Kecamatan Temon, peristiwa serupa juga terjadi. "Mungkin sopirnya kurang hati-hati dan tetap ngebut di atas jalan penuh debu akibat Gunung Kelud meletus. Apalagi tadi pagi sempat hujan sehingga kondisi jalan licin menyebabkan mobil slip dan masuk selokan," kata Paridjo warga Desa Triharjo saat ditemui di lokasi kecelakaan, Jumat (14/2/2014).



Dugaan terhadap kurang hati-hatinya sopir dibenarkan petugas Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Kulonprogo. "Jika melihat kondisinya dugaan kami kecelakaan terjadi akibat kurang hati-hatinya sopir saat melintas di ruas jalan yang berdebul disertai hujan. Jadi mobil tetap dipacu di jalanan licin sementara jarak pandang sangat terbatas," kata petugas unit laka lantas Sat Lantas Polres setempat yang enggan disebutkan identitasnya.



Semenjak Gunung Kelud erupsi pada Kamis (13/2/2014) dini hari yang disusul hujan debu telah menyebabkan hampir seluruh ruas jalan di Kulonprogo tertutup debu dengan ketebalan mencapai tiga centimeter. Kondisi tersebut semakin parah ketika banyak kendaraan yang melintas dari dua arah dengan kecepatan sedang membuat debu beterbangan sehingga jarak pandang sangat terbatas. 



"Sepanjang jalan dari Yogya sampai Wates, debu banyak beterbangan sehingga laju kendaraan tidak bisa cepat. Apalagi saat berpapasan dengan truk, debu menghalangi jarak pandang," kata Wanto sopir mobil Isuzu Fanther.

krjogja.com

Dua Pelajar di Kulonprogo Diamankan Setelah Transaksi Narkoba

KULONPROGO-Dua orang pelajar salah satu SMA swasta di Kecamatan Nanggulan dan satu orang remaja putus sekolah diamankan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Kulonprogo setelah kedapatan melakukan transaksi di Desa Jatisarono, Nanggulan, Kamis (13/2/2014).
Saat ini, pihak kepolisian masih mencari barang bukti berupa narkoba yang sudah dibuang pelaku ke areal persawahan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianjogja.com, Yulianto alias Penjol, 19, seorang remaja putus sekolah menjual narkoba jenis psikotropika Riklona, kepada dua pelajar SMA, Cakra Nugraha,18, dan Dianu , 18, dalam waktu yang berbeda di hari yang sama. Sekitar pukul 09.30 WIB, setelah bertemu dengan Dianu, Yulianto pun menemui Cakra di jalan belakang sekolah.
Namun, sebelum transaksi terjadi keduanya sudah tertangkap Satresnarkoba. Dianu yang berada tidak jauh dari lokasi juga diamankan, akan tetapi ia sudah membuang satu butir Riklona yang sudah dibelinya dari Yulianto seharga Rp25.000,
Sementara, Kasatresnarkoba Polres Kulonprogo, AKP Agus Nursewan, membenarkan, jajarannya mengamankan tiga orang remaja, dua diantaranya berstatus pelajar SMA, karena kedapatan melakukan transaksi narkoba.

harianjogja.com

Rabu, 12 Februari 2014

Warga Terdampak Bandara akan Diberi Tanah

KULONPROGO- Asisten Sekda (Asekda) II Kulonprogo, Triyono, mengatakan, warga yang terdampak pembangunan bandara Kulonprogo akan mendapatkan lahan relokasi seluas 150 sampai 200 meter persegi.
“Tanah tersebut diberikan secara cuma-cuma dan dibuatkan sertifikat atas nama warga, hanya saja pembangunan rumah dilakukan swadaya oleh warga, karena mereka juga mendapat ganti rugi relokasi,” terangnya.
Sejauh ini, pemkab berusaha menyelaraskan keinginan warga sehingga pembangunan bandara segera terealisasi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah pusat melalui Kemenhub menyetujui lokasi pembangunan bandara di Kulonprogo. Pihak Kemenhub menyebut bandara tersebut beroperasi pada 2017.
“Sebetulnya itu urusan AP I dengan Pemda. Progres kita sudah setuju izin lokasi tinggal mereka yang tindak lanjuti,” ucap Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti, akhir pekan ini di Jakarta.

harianjogja.com

Bekas Kantor Polsek Wates Jadi Gudang KPU

KULONPROGO-Bekas kantor Polsek Wates di Bendungan, Wates, akan digunakan sebagai gudang logistik KPU Kulonprogo.
Ketua KPU Kulonprogo, Muh Isnaeni, tidak menampik, jika sempat kesulitan mencari lokasi untuk dijadikan gudang KPU Kulonprogo, sementara pemilu sudah semakin dekat. “Logistik menumpuk dan beberapa di antaranya harus dirangkai,” ujarnya, Minggu (9/2/2014).
Terlebih, gudang KPU Kulonprogo juga tidak cukup memadai untuk menampung 397 buah kotak suara.
Dikatakannya, KPU Kulonprogo sudah mengajukan permohonan pada Bupati dan Kapolres Kulonprogo untuk penggunaan gedung bekas kantor Polsek Wates tersebut dan sudah mendapatkan persetujuan.
Pertimbangannya, lokasi yang cukup dekat dengan kantor KPU Kulonprogo serta kapasitas ruang gedung dua lantai yang cukup untuk menampung logistik pemilu.
Sebelumnya, terdapat beberapa alternatif tempat, seperti Balai Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah dan gedung olahraga kampus UNY Wates.

harianjogja.com

Polwan Dianiaya

KULONPROGO- Anggota polisi wanita (Polwan) Polres Kulonprogo, Masiti, 43, dianiaya pengunjung tempat hiburan Rumah Laut di Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Sabtu (8/2/2014) lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, menyebutkan kejadian berawal sekitar pukul 03.00 WIB, Masiti sedang duduk dan berbincang dengan Leni, pemilik tempat hiburan di lokasi yang sama. Kemudian, seorang karyawan tempat hiburan datang dan melaporkan terjadi keributan di kasir.
Masiti segera mengecek keributan dan mendapati seorang pengunjung bernama Edwin, warga Purwodadi, Purworejo, yang berusaha masuk ke kamar pemandu lagu. Ia berusaha melerai dan mengingatkan Edwin agar tidak melanjutkan upayanya. Pelaku tidak terima dan menampar korban.
Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan, menuturkan kasus ini sudah ditangani unit I. Dalam pemeriksaan, tidak ditemukan senjata tajam, walaupun sempat ada kekhawatiran dari Satreskrim jika pelaku membawa senjata tajam.
Kasus penganiayaan ini, kata dia, termasuk tindak pidana ringan dan korban serta pelaku sudah berdamai. “Ada surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (11/2/2014).
Ricky menyatakan, saat itu Masiti sedang tidak dalam tugas dinas, sehingga ia juga belum mengetahui secara pasti kapasitas polwan tersebut di tempat hiburan pada dini hari.

harianjogja.com

Selasa, 11 Februari 2014

Polsek Galur Mengamankan Proses Pelepasliaran Tukik Di Pantai Trisik

ilustrasi (panoramio.com)


Pada hari minggu tanggal 09 februari 2014 mulai pukul 08.00 Wib telah dilaksanakan pelepas liaran tukik penyu yang dilakukan o,leh Yayasan Bali Sehati Jakarta bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) D.I.Yogyakarta, Polhut Kulon Progo, Kelompok Konservasi penyu Abadi Pantai Trisik, Kelompok Nelayan Tani Maju Pantai Trisik, Tim SAR Kulon Progo dan Polsek Galur.

 


Pada saat sambutan dari ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alama D.I.Yogyakarta Ir.Apri Aminulwati menyampaikan bahwa jenis penyu yang hidup di dunia ada 8 jenis sedangkan yang hidup di Indonesia ada 7 jenis. Berdasarkan Undang – undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam hayati dan ekosistim, Undang- Undang Nomor 31 tahun 2004 Jo Undang – Undang nomor 45 tahun 2009 tentang perikanan, PP Nomor 7 tahun 1999 tentang pengawetan tumbuhan dan satwa, PP Nomor 60 tahun 2007 tentang konservasi sumber daya ikan, penyu merupakan salah satu hewan langka yang dilindungi dari kepunahan.Untuk itu diperlukan kerjasama semua pihak baik dari masyarakat, Instansi terkait, dan Kepolisian guna mentaati, mengamankan dan mengawal Undang – Undang, Peraturan perundangan yan g berlaku.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan dari Ketua Pembina Yayasan BALI SEHATI Bapak Ir.Agus Kowari Sumanto kepada Kelompok Konservasi Penyu Abadi yang diterima Bapak Joko Samudro selaku ketua kelompok, yang pada saat ini juga menyampaiakan bahwa sejak berdirinya kelompok konservasi penyu abadi pada tahun 2004 sampai sekarang telah menangkarkan tukik penyu sekitar 1.500 butir telur penyu, kemudian setelah menetas dilepas liarkan kembali ke laut.

     Acara yang mendapat dukungan pengamanan dari Polsek Galur diakhiri dengan pelepasan Tukik Penyu sebanyak 45 ekor umur sekitar 2 bulan dari satu sarang yang terdiri dari 80 butir telur penyu yang ditangkarkan oleh seluruh tamu undangan, berjalan dengan aman dan lancar.

--Humas Polsek galur--