Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Kesiapan Ranmor Dinas Polri Saat Apel Gelar Pasukan

Penyaluran air bersih kepada warga yang membutuhkan dari Polres Kulonprogo

Pemeriksaan Urin Untuk Indikasi Penggunaan Narkoba Di Kalangan Polisi

Senin, 30 Juni 2014

Kapolres Kulon Progo Ziarah Di TMP Giripeni


KULON PROGO.  Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara 1 Juli Polres Kulon Progo melaksanakan  uapacara ziarah di Taman Makam Pahlawan Giripeni Kulon Progo dan TPU Sanun. Upacara ziarah  di taman makam pahlawan Giripeni di laksanakan pada hari Senin tanggal 30 Juni 2014 bertindak sebagai Irup Kapolres Kulon Progo AKBP J. Setiawan, W. S.Ik dan peserta upacara personel Polres Kulon Progo dan perwakilan dari Polsek dan PNS serta Bhayangkari.
Sedangkan di TPU Sanun juga di laksanakan upacara ziarah dengan Irup Kabag Ren Kompol Suyono dengan peserta personel Polres Kulon Progo dan perwakilan dari Polsek, dan di lanjutkan dengan pemberian santunan.


Senin, 16 Juni 2014

Perahu Dihantam Gelombang, Empat Nalayan Hilang

KULONPROGO  - Perahu nelayan penangkap ikan Cilacap yang berpenumpang lima orang dihantam gelombang besar dan tenggelam di pantai selatan sekitar 50 mil dari bibir pantai, Jumat (13/06/2014) malam. Satu nelayan berhasil selamat hingga ke bibir pantai Pasir Kadilangu Jangkaran Temon, sedangkan empat penumpang lainnya Dede tekong kapal (34), Bagus Setiyono (23), Buang (34) dan Puying (30) warga Cilacap Selatan, hingga Sabtu (14/06/2014) siang belum diketemukan.

Nelayan yang selamat Arman Kusnanto (26) warga Desa Sidakaya Cilacap Selatan menyatakan, mereka berlima berangkat dari Cilacap menuju Parangtritis Selasa (10/06/2014) pukul 23.00 WIB untuk mencari ikan. Setelah berhasil mengumpulkan ikan, Jumat (13/06/2014) mereka bermaksud pulang dari Parangtritis menuju Cilacap pukul 20.00 WIB. Begitu sampai di tempat kejadian perahu samping terhantam gelombang besar yang mengakibatkan pecah dan kapal tenggelam.
"Saya berhasil meraih kayu dan berenang ke utara hingga ke daratan. Sampai di pantai Pasir Kadilangu Desa Jangkaran sekitar 50 mil dari lokasi kejadian pukul 06.00 WIB, pingsan karena kelelahan dan ditolong warga setempat," ujar Arman yang masih lemah ketika ditemui di Mapolsek Temon, Sabtu (14/06/2014).
Kepala Sentra Pelayanan Masyarakat(Ka SPK) Polsek Temon Ipda Seimiyono menyatakan, pihaknya mendapat laporan masyarakat adanya penemuan nelayan bernama Arman di pinggir pantai Pasir Kadilangu Desa Jangkaran Temon. Polisi bersama Tim SAR Congot dan Glagah menyisir pantai untuk mencari kemungkinan apabila korban terdampar di wilayah pantai Kulonprogo.
“Korban yang selamat sudah berada di Polsek Temon menunggu pihak keluarga. Kami sudah menghubungi anggota keluarganya," ujarnya. 

---krjogja.com---

Operasi Simpatik, Terbanyak Pelanggaran Lampu Lalin


KULONPROGO - Pelaksanaan Operasi Simpatik Progo 2014 dari 19 Mei hingga 8 Juni di Kabupaten Kulonprogo, jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas sebanyak 576 pelanggaran ditilang dan 2.890 berupa teguran. Pelanggaran terbanyak adalah melanggar lampu lalu lintas (traffic light).

"Sedangkan kejadian kecelakaan selama operasi simpatik terdapat 28 kejadian, dengan 3 meninggal dunia dan luka ringan 56 orang," kata Kasat Lantas Polres Kulonprogo AKP Supriantoro, Kamis (12/06/2014).


Pelanggaran yang terkena tilang, menurut Supriantoro, terbanyak adalah pelanggaran lampu lalu lintas (traffic light). Biasanya pengendara ketika lampu sudah menyala merah masih tancap/diterjang atau 'ngeblong'. Sehingga ini banyak berpotensi terjadinya kecelakaan. Jumlah pelanggaran terhadap lampu lalu lintas (traffic light) yang ditilang paling banyak adalah roda dua 203 pelanggar dan roda empat 41 pelanggar. 


"Untuk yang berupa teguran, karena kurangnya kelengkapan kendaraan misalnya spion hanya satu, lampu tidak menyala dan lainnya. Dalam operasi simpatik karena itu merupakan langkah persuasif maka bila didapati kekurangan dalam kendaraannya hanya berupa surat teguran. Namun setelah operasi simpatik berakhir maka tidak akan ada lagi teguran tapi langsung akan ditilang, karena langkah persuasif sudah lewat," ujarnya.  

Ditambahkan Supriantoro, dengan telah berakhirnya operasi simpatik, maka para pengendara agar tetap mematuhi tata tertib berlalu lintas. Pengendara harus mematuhi 3 SIAP, yakni siap mengemudi dalam arti kondisi tubuhnya sehat dan tidak dalam keadaan mabuk, siap kendaraan berupa melengkapi kendaraannya sesuai standar misalnya terkait spion harus ada dua, lampu menyala dan sebagainya, serta siap mematuhi peraturan lalu lintas selama dalam perjalanan. 

"Semua itu harus ditaati agar keselamatan di jalan bisa terjaga,"ujarnya sembari menyatakan bahwa selama dan sesudah operasi simpatik tidak ada peningkatan terhadap permohonan surat izin mengemudi (SIM).

Kamis, 12 Juni 2014

Warga Kulonprogo Kena Tipu Rp 15 Juta untuk Masuk Polri

KULONPROGO - Penipuan bermoduskan janji meloloskan ujian seleksi penerimaan anggota Polri terjadi di Kulonprogo. Kerugian Rp 15juta pun diderita Suharyati (52), seorang petani warga Giripurwo, Girimulyo, akibat penipuan tersebut.
Penipuan bermula ketika Suharyati mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda DIY menggunakan nomor 08234211555, akhir pekan lalu (6/6/2014). Pelaku di sambungan telepon tersebut memberitahukan bahwa anaknya, Tri Setiawan Nugroho, bisa lolos seleksi calon bintara Polri.
Namun, pelaku mensyaratkan Suharyati harus menyerahkan uang sebesar Rp 25 juta untuk memuluskan seleksi tersebut. Pelaku saat itu juga mengarahkan korban agar menemuinya di Mapolda DIY. Suharyati tak menaruh curiga dan langsung berangkat menuju Mapolda DIY. Begitu sampai di lokasi, Suharyati kembali menghubunginya namun pelaku menolak ditemui karena uangnya belum ditransfer.
Suharyati lantas pulang dan mentransfer uang senilai Rp 15 juta ke rekening 10621003789505 atas nama Sanusi Ibrahim melalui ATM BRI di wilayah Girimulyo. Seusai itu, ia langsung menghubungi pelaku yang lantas berjanji akan menjemputnya dalam waktu 3-4 jam. Namun, setelah ditunggu berjam-jam, pelaku tidak juga datang dan nomornya telepon selulernya sudah tak aktif lagi saat dihubungi.
Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan, Selasa (10/6/2014), mengatakan, pihaknya baru menerima laporan awal dan masih melakukan penyelidikan atas pelaku penipuan tersebut. Dia mengaku sejauh ini belum menemukan indikasi keterlibatan orang dalam di internal Polda DIY yang terlibat dalam kasus itu.
“Kami masih mendalami kasus ini,” katanya

Bupati Kulonprogo Tutup TMMD di Kaliagung


KULONPROGO  - Pmbangunan fisik dan non fisik yang dilaksanakan melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) semuanya bertujuan untuk memajukan kehidupan masyarakat sekaligus sebagai upaya memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat. Meski pelaksanaannya belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan, tapi  kegiatan tersebut perlu terus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang dengan berorientasi membantu mengatasi kesulitan rakyat sebagaimana tugas misi sosial TNI.

"Karena itu saya berharap masyarakat memiliki rasa handarbeni terhadap hasil kegiatan, sehingga kondisi infrastruktur tetap terawat dan terjaga dengan baik. Dengan demikian upaya pemerintah bersama TNI membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai," kata Bupati Kulonprogo dr Hasto Wardoyo saat jadi inspektur upacara Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap I 2014 di Lapangan Desa Kaliagung Kecamatan Sentolo, Selasa (10/06/2014).
Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyerahan kembali alat kerja sekaligus dilakukan acara penandatanganan serah terima kegiatan dari Dandim 0731/Kulonprogo Letkol Inf SJ Aling kepada Bupati dilanjutkan penanaman pohon dan peninjauan cor blok jalan hasil TMMD serta melihat-lihat standpameran yang digelar warga di pinggir Lapangan Desa Kaliagung. Nampak hadir jajaran Forkopimda, Camat Sentolo, Muspika Sentolo dan Kades Kaliagung.

Dandim 0731/Kulonprogo Letkol Inf SJ Aling selaku Dansatgas TMMD menjelaskan hasil pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap I 2014, meliputi sasaran proyek fisik berupa cor blok jalan 620 x 2,5 m, pembuatan talud 20 x 1 m, pembuatan gorong-gorong 2 unit, gardu ronda 1 unit, dan rehab Masjid Bidayatul Hidayah 1 unit. Sedangkan sasaran non fisik memberikan bimbingan, penerangan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam bidang pembinaan mental, penyuluhan anatomi terorisme dan kamtibmas, penyuluhan narkoba, kenakalan remaja dan pekat, penyuluhan bela Negara dan wawasan kebangsaan, perilaku hidup sehat dan KB serta hiburan.

Sat Intel Polres Kulon Progo Periksa Senpi Sat Pol PP

KULONPROGO  - Senjata api (senpi) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kulonprogo diperiksa oleh petugas Satuan Intelijen Keamanan (Sat Intelkam) setempat, Rabu (11/06/2014). Hasil pengecekan kondisi 27 pistol masih baik, sedangkan 4 senjata laras panjang umurnya sudah tua dan rusak. Kesemua senjata bersama 427 butir peluru tersimpan di brankas dengan kunci rahasia dan dibuatkan tembok pengaman.

Kanit V Intelkam Polres Kulonprogo Ipda Sarno menyatakan pemeriksaan senpi tersebut dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Senjata memang ada yang sudah lama yakni zaman perang dunia I  buatan Amerika. "Meski keluaran zaman perang dunia I tapi semua masih dapat digunakan, meski adapula yang sudah rusak. Tapi semua belum ada yang ditarik," katanya.
Kasi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Sat Pol PP Kulonprogo, Brengga Dipurwa mengatakan, 31 senjata tersebut selama initidak pernah digunakan dan hanya disimpan di brankas. Anggota yang piket harus siap menjaga keberadaan brankas tersebut.
"Kalau ada kerawanan baru boleh dipakai, namun karena jarang berlatih menggunakan senpi jadi sangat berpengaruh terhadap psikologis para anggota. Sehingga Satpol PP masih perlu belajar secara mendetail lagi agar kondisi psikologis baik," ujarnya

krjogja.com

Tabrak Truck Mogok Pengendara Motor Tewas

gbr ilustrasi

KULON PROGO. Ibnu Tamsi (60) warga Perum Griya Arga Permai Nogotirto Gamping Sleman meninggal setelah sepeda motor yang di kendarai menabrak truck AG 8398 UA yang berhenti di badan jalan karena mengalamai pecah ban.Kejadian kecelakaan  terjadi di jalan Joga Wates km 20 tepatnya di dusun Gembongan Sukoreno Sentolo Kulon Progo.

Laka lantas itu terjadi bemula dari sepeda motor Honda nopol AB 416 WQ melaju dari arah selatan ke utara sampai di tempat kejadian menabrak truck yang berhenti di badan jalan yang sedang mengganti ban karena pecah.  Sedangkan truck tersebut berhenti di badan jalan tanpa menyalakan lampu hazard maupun memberikan tanda darurat. Pengendara sepeda motor Ibnu Tamsi mengalami pendarahan di hidung dan telinga dan meninngal di tempat kejadian kecelakaan. Kecelakaan ini di tangani oleh Sat Lantas Polres Kulon Progo dan mengamankan 1 unit truck Mitsubitsi dan 1 unit sepeda motor milik korban.

---HUMAS POLRES KULON PROGO---

Kantor BPN Kulon Progo Kerampokan

KULON PROGOAksi perampokan terjadi di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) wilayah Kulonprogo, di Pengasih, Rabu (11/6/2014). Tiga orang perampok menjebol ruang brankas setelah sebelumnya menyekap satpam kantor tersebut.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Tiga orang pelaku bersenjata tajam jenis golok ke dalam gedung kantor setelah memanjat tembok pagar belakang yang berbatasan dengan persawahan. Mereka lalu mencongkel jendela ruang arsip belakang dan merangsek masuk ke dalam.

Slamet Riyadi (33), satpam kantor yang tengah berjaga malam itu pun langsung dibekap oleh para pelaku di ruang depan. Dia ditodong dengan golok oleh para pelaku dan diminta menunjukkan lokasi brankas. Karena menolak memberitahu, para pelaku lalu mengikat kedua tangan dan kakinya dengan tali rafia serta melakban mulutnya.
“Pelaku menyekap satpam di ruang tunggu pelayanan di depan lalu mereka mencari letak brangkas dan menjebolnya,” kata Kepala BPN Kulonprogo, Muhammad Fadhil.
Perampok mencongkel empat kotak brankas yang ada di ruang penyimpanan. Tiga brankas dalam keadaan kosong, sementara satu brankas berisi uang kantor senilai Rp 20 juta.
Menurut Fadhil, tiga brankas memang dalam keadaan kosong karena sudah tidak dipakai dan akan dihapuskan dari daftar aset.

Anehnya, kawanan perampok itu tak membawa kabur uang tersebut. Dimungkinkan pelaku terburu waktu sehingga tak sempat berhasil membuka brankas penyimpanan uang tersebut.
“Mungkin karena keburu siang, pelaku akhirnya kabur dan tak mengambil uang tersebut,” imbuh Fadhil.

Satpam itu sendiri menurut Fadhil berhasil melepaskan diri setelah para perampok itu kabur. Dia lalu menghubungi karyawan yang lain dan lalu melaporkan kejadian itu ke polisi.
Satpam hingga saat ini masih dalam keadaan shock atas kejadian tersebut dan diistirahatkan di rumah.

Kasus tersebut hingga saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kapolsek Pengasih, Kompol Wakidjan mengatakan, satpam yang menjadi saksi kunci atas kejadian itu hingga berita ini diturunkan masih belum bisa dimintai keterangan

Rabu, 11 Juni 2014

Siswa SD Cabuli Anak 4,5 Tahun




KULONPROGO - Aksi pencabulan dengan korban dibawah umur menggegerkan warga Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Korban berinisial A baru berumur 4,5 tahun.
 
Ironisnya, pelaku seorang pelajar SD yang juga masih dibawah umur, RB (13). Hingga kini kasus ini masih diselidiki oleh Satreskrim Polres Kulonprogo Kejadian pencabulan anak dibawah umur ini terjadi pada Jumat (6/6) sore.
 
Saat itu ibu korban, Par bermaksud mencari rumput bersama dengan anaknya di tegalan tidak jauh dari rumahnya. Ibu dan anak ini kemudian bertemu dengan Sarmi tetangganya. Karena sudah kenal dan akrab, korban ditipkan kepada Sarmi.
 
Sekira satu jam kemudian, ibu korban selesai merumput dan mengambil anaknya yang dititipkan. Ketika sampai di rumah, anaknya menangis dan mengeluhkan sakit pada kemaluannya. Ketika dicek, ternyata kemaluan korban mengalami luka lecet dan terdapat bercak merah. Korban juga mengakui telah dicabuli oleh pelaku. 

“Benar ada aduan, dan kasus ini masih ditangani oleh Satreskrim,” jelas kasubag Humas Polres Kulonprogo Iptu Suharsoyo.
 
Kasat Reskrim Polres Kulonprogo AKP Ricky Boy Sialagan mengatakan pemeriksaan kasus ini awalnya ditangani oleh Polsek Girimulyo. Berkas ini baru diserahkahkan beberapa hari lalu. Korban juga masih diperiksa kesehatannya di RSUD Wates. “Saya belum melihat detail berkas pemeriksaannya seperti apa,” ujarnya.
 
Dalam waktu dekat polisi akan memeriksa korban bersama ibunya dan juga pelaku. Namun karena pelaku masih di bawah umur, polisi akan menguayakan mediasi. Untuk itulah mereka yang terlibat akan diundang beserta keluarganya. Hingga kini polisi juga belum menangkap ataupun mengamankan pelaku. “Visum dokter belum ada, kita baru periksa ibu korban,” ujarnya.


okezone.com

Senin, 09 Juni 2014

Polsek Galur Laksanakan Operasi Cipkon


KULON PROGO. Polsek Galur melaksanakan Operasi Cipta Kondisi dalam rangka Pemilu Presiden 2014 dan menjelang bulan Ramadhan pada hari Sabtu tanggal 07 Juni 2014. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Galur Komol Bonifasius Slamet, S.Pd dengan sasaran miras dan petasan di sekitar pasar Galur dan tempat-tempat yang di curigai.

Menurut Kompol Bonifasius Slamet, Spd kegiatan ini dalam rangka menjelang Pemilu Presiden dan menjelang bulan puasa, pelaksanaan operasi ini berhasil mengamankan ribuan petasan dari berbagai jenis.

Petasan itu berhasil di amankan dari beberapa kios yang ada di wilayah Galur diantaranya Di Kios milik IZ yang terletak di Wonopeti Pedukuhan VII Karangsewu berhasil mengamankan 7.000 petasan, dari jalan depan Polsek Galur pada sat di laksanakan opersi berhasil mengamankan 53 petasan kecil jenis bantingan dan 16 petasan jenis tikus.

---HUMAS POLRES KULON PROGO---

Motor Di Depan Kost Raib

KULON PROGO. Kejadian ini menimpa Sofia Kurniayati A (21)mahasiswa asal Flores yang kost di jalan Tentara Pelajar Beji Wates Kulon Progo pada hari Minggu tanggal 08  Juni 2014, saat di tinggal di masuk ke dalam rumah .

Kejadian pencurian itu berawal ketika korban  memarkir kendaraan Yamaha Mio nopol AB 2592 CS di di halaman depan rumah kost dengan keadaan sudah terkunci stang. Dan saat hendak keluar pada jam 20.15 wib untuk membeli makan Sofia tidak mendapati sepeda motornya yang semula di parkir di depan rumah kost kemudian korban menanyakan kepada teman-temannya yang kost bersamanya tetapi tidak ada yang mengetahui kebeeradaan sepeda motor Yamaha Mio miliknya.
Selanjutnya korban  melaporkan kejadian pencurian tersebut ke Polsek Wates atas kejadian itu korban mengalami kerugian kurang lebih Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah).

---HUMAS POLRES KULON PROGO--

Rabu, 04 Juni 2014

Rumah Kosong Di Bobol Maling

KULON PROGO - Nasib sial menimpa Sukardi (54), warga Pedukuhan II Garongan, Kecamatan Panjatan. Rumahnya dibobol pencuri saat dirinya tengah memanen cabai di ladang, Selasa (3/6/2014). Akibat kejadian itu, uang senilai Rp 1,5 juta serta satu unit smartphone yang tersimpan di dalam kamar pun raib digondol pencuri.
Peristiwa pencurian itu kali pertama diketahui oleh sang anak, Yekti Endah Pratiwi (18). Sepulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB, dirinya terkejut mendapati pintu samping rumah sudah dalam keadaan terbuka. Padahal, saat dirinya pergi, pintu tersebut sudah dikuncinya. Saat masuk ke dalam rumah, dirinya mendapati ruang kamar tidur dan kamar orang tua sudah dalam keadaan berantakan.
“Lemari kebuka dan isi kamar sudah berantakan. Saya langsung beritahu tetangga sebelah dan memanggil ayah saya di ladang,” kata Yekti.
Diakui Sukardi, rumahnya saat itu memang dalam keadaan kosong. Dirinya beserta sang istri, Siswanti, tengah memanen cabai di ladang sejak pagi. Sementara, ketiga anaknya tengah bersekolah.
Yekti menurutnya yang paling terakhir keluar dari rumah sekitar pukul 9 pagi dan sudah mengunci semua pintu. Dia pun terbiasa meninggalkan rumah dalam keadaan kosong untuk bertani.
Adapun saat siang hari lingkungan sekitar rumah juga cenderung sepi. Hampir semua tetangganya berada di ladang untuk bertani dan memanen cabai.
Saat kejadian, tetangga sebelah menurutnya ada di rumah masing-masing namun tak menyadari jika ada maling membobol rumahnya. Akibat kejadian itu, uang hasil jualan di warungnya senilai Rp 1,5 juta yang disimpan di bawah kasur serta satu unit handphone Samsung Galaxy Tab milik anaknya senilai sekitar Rp 4.000.000,-  raib dibawa pencuri.



Selasa, 03 Juni 2014

Tabrak 'Bokong' Truk, Warga Bagelen Purworejo Tewas Seketika

ilustrasi




KULONPROGO  - Bag (28) warga Bagelen Purworejo Jateng tewas seketika setelah motornya menabrak truk Fuso L 8187 UR yang berhenti di pinggir jalan, Minggu (01/06/2014) sekitar pukul 19.00 WIB di jalan raya Wates-Purworejo Pedukuhan Tambak Desa Triharjo Wates. Tubuh korban masuk ke kolong truk sebelah kanan belakang dan tersangkut di antara ban cadangan. Saat kejadian petugas tidak menemukan identitas korban, hanya ditemukan surat tilang atas nama Bag. Namun akhirnya polisi berhasil menemukan handphone dan menghubungi nomor terakhir di HP tersebut.

Dikatakan Kanit Laka Satlantas Polres Kulonprogo Iptu Sigit Purnomo, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Pengemudi truk dan truknya, serta sepeda motor milik korban  diamankan di Mapolres. "Kejadian diduga disebabkan kelalaian dari pengendara sepeda motor dan pengemudi truk.

"Pengendara tidak memperhatikan arah jalan dan tidak mengantisipasi ada truk berhenti di depannya. Penerangan di sekitar tempat kejadian perkara terang. Pengemudi truk salah pula, sebab berhenti tapi tidak memasang rambu darurat,"katanya, Senin (02/06/2014).

Kejadian berawal Bag yang mengendarai Suzuki Nex AB 6535 FZ melaju dari arah timur. Beberapa saksi menyatakan korban berusaha menyalip kendaraan di jalur utama. Karena dari arah berlawanan sangat padat, maka motor diduga mengambil jalur kiri, namun ada truk sedang berhenti di pinggir jalan, maka terjadilah tabrakan keras tersebut. 

Ahmad pengemudi truk mengatakan truk baru diperbaiki di pinggir jalan karena mengalami kerusakan di baut roda depan. Saat beberapa menit memanasi kendaraan karena sudah selesai dan akan kembali jalan. Ia melihat kaca spion dari arah belakang sepeda motor berusaha menyalip truk. "Namun tidak ambil kanan, tapi ambil kiri dan akhirnya menabrak truk bagian belakang,"kata warga Probolinggo Jawa Timur.



krjogja.com

Pengamanan Pilpres, Polres Kulon Progo Siapkan 662 Personil Jaga 987 TPS





KULONPROGO  - Sebanyak 662 personil dari Polres Kulonprogo akan diterjunkan dalam pengamanan pemilihan presiden (pilpres) 2014. Sebelum pengamanan pilpres, Polres akan melakukan cipta kondisi dengan menggelar berbagai razia untuk menjaga kondisi yang telah kondusif.

Hal itu dikatakan Waka Polres Kulonprogo Kompol Tb M Faizal usai memimpin apel kesiapan personil dalam rangka pengamanan pemilihan presiden 2014, di halaman Polres, Senin (02/06/2014). 

"Dalam pengamanan tersebut, Polres mengantisipasi terhadap delapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk kategori rawan dan menjadi prioritas dalam pengamanan pelaksanaan pilpres. Meski demikian TPS yang lainnya juga akan menjadi fokus pengamanan,"ujarnya.

Dari 987 TPS yang ada di Kulonprogo, sebanyak delapan TPS diantaranya dikategorikan rawan. Yakni 4 TPS di Kecamatan Temon, masing-masing 2 di Kecamatan Galur dan Panjatan. "Rawan diantaranya karena peminat dari wilayah tersebut kurang sehingga dalam pelaksanaan pileg kemarin harus diimbau untuk datang ke TPS. Kami mendampingi KPU mengimbau warga agar menggunakan hak pilihnya. Masih kurangnya minat tersebut, berdasar pengakuan warga, pemerintah dinilai kurang berpihak kepada mereka,"ujar Faizal.

Dalam pengamanan pilpres 2014 ini karena bersamaan dengan berbagai kegiatan pula seperti bulan puasa dan lainnya, maka anggota Polres diminta untuk menjaga kondisi badannya agar tetap fit. "Anggota harus bisa mengantisipasi dengan menjaga kondisi badannya supaya tetap fit terus karena pengamanan pilpres bersamaan dengan bulan puasa dan kegiatan lainnya. Sebelum pilpres, kita akan melakukan cipta kondisi, seperti razia di wilayah perbatasan dan lainnya, sehingga kondisi keamanan akan terpantau secara intensif,"katanya.

Dikatakan Faizal, dengan cipta kondisi maka pihaknya harus selalu terjun ke lapangan, agar masyarakat bisa terasa nyaman dan aman dalam melaksanakan kegiatan. Antisipasi kekhawatiran terhadap kegiatan maka pihaknya siap melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. "Sehingga kejadian seperti di Sleman beberapa waktu lalu diharapkan tidak terjadi di Kulonprogo. Kita berharap semua pihak dapat menjaga suasana kondusif selama ini,"ujarnya. 

Terpisah, dikatakan Ketua KPU Kulonprogo Muh Isnaeni STP, permasalahan rendahnya partisipasi pemilih di kawasan selatan tidak berkaitan langsung dengan sosialisasi Pemilu, namun dimungkinkan ada persoalan lain. "Langkah polisi dalam mengamankan pileg lalu dan pilpres mendatang sudah bagus, dan karena sukses pemilu dan pilpres adalah tanggung jawab bersama," ujarnya. 

Ditambahkan Isnaini, permasalahan pada TPS yang dinilai rawan menjadi kajian, supaya sosialisasi lebih intensif lagi. Pada TPS selatan ada langkah strategis khusus untuk sosialisasi. Yakni dengan PPK maupun tokoh masyarakat dalam menyiapkan langkah dan strategi lain untuk melakukan pendekatan kepada warga.



krjogja.com

Rekan Korban Emosi, Rekonstruksi Ricuh




Kulon Progo - Kericuhan mewarnai agenda rekonstruksi kasus pembunuhan Muhammad terhadap Adib Solekhan (18), warga Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah di areal pemakaman Gunung Satreyan, Pedukuhan Kenaran, Desa Banjarharjo, Kalibawang, Senin (2/6/2014). Rekan korban sempat emosi dan berusaha menghajar tersangka.
Proses rekontruksi tersebut awalnya berjalan lancar. Seusai adegan terakhir, para rekan dan kerabat korban terpancing emosinya. Mereka berusaha mengejar dan menghajar tersangka Madep Sapto Utomo (19). Para warga tersebut sudah terlihat emosi sejak awal rekonstruksi saat tersangka hadir di tempat tersebut dengan mencacinya.

Petugas yang berjaga pun berusaha menenangkan massa yang mulai ricuh dan sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Lima orang pemuda yang diduga sebagai provokator kericuhan pun dibekuk petugas. Mereka sempat dibawa ke Mapolsek Kalibawang untuk dimintai keterangan sebelum kemudian dilepaskan.
Diungkapkan ibu korban, Khoiriyah (35), Adib anak yang pendiam dan tidak pernah keluar rumah saat malam hari. Dirinya tak habis pikir dengan kabar anak sulungnya terlibat adu balap motor dan kemudian ditemukan tewas dibunuh.
“Anak saya tidak pernah keluar rumah malam hari dan engga pernah balapan. Saya ragu kalau dia dibunuh karena dendam saat balap motor. Keluarga tidak berharap apa-apa selain pelaku dihukum mati,” ungkap dia.
Seperti diketahui, warga Ketunggeng, Dukun, Magelang itu ditemukan tewas dalam kondisi membusuk pada Minggu (27/4) lalu. Bagian mata serta mulutnya saat itu tertutup kain warna hitam. Di lehernya, terdapat luka terbuka yang sudah dikerumuni lalat. Terungkapnya identitas korban didapatkan setelah pihak keluarga berhasil mengidentifikasi jenazahnya.

Dari situ, petugas melakukan pengembangan di lapangan dan berhasil mengamankan tersangka.


tribunjogja.com

Rekonstruksi Pembunuhan Kalibawang, Keluarga Berharap Pelaku Dihukum Mati

rekonstruksi-kalibawang_0205.jpg


Kulon Progo - Penyidik Polres Kulonprogo menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Adib Solekhan (18), warga Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah di areal pemakaman Gunung Satreyan, Pedukuhan Kenaran, Desa Banjarharjo, Kalibawang, Senin (2/6/2014). Proses rekontruksi berlangsung dalam 13 adegan.

Dimulai dari saat pelaku warga Banjaroya, Kalibawang, Madep Sapto Utomo (19), menghubungi korban melalui telepon seluler untuk bertemu. Keduanya lalu datang ke lokasi makam tersebut berboncengan dengan sepeda motor korban. Setelah itu, pelaku menghubungi seorang rekannya yang kini berstatus sebagai saksi untuk datang membawakannya pedang.
Adegan kemudian berlanjut saat pelaku mengeksekusi korban yang sudah ditutup matanya dengan menebas leher menggunakan pedang, mengambil dompet dan handphone korban, serta kabur dengan sepeda motor korban.
“Rekonstruksi ini untuk memperjelas dan mensinkronkan isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pelaku, dan saksi-saksi dengan kejadiannya secara riil. Sejauh ini tidak ada yang tidak sinkron dari setiap adegannya dan BAP,” kata Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan.
Diakuinya, pelaku sebelumnya memang sudah merencanakan pembunuhan tersebut jauh hari sebelumnya. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 338, 339 dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Meski begitu, Ricky enggan menyebutkan motif dan modus sebenarnya dari pelaku sehingga korban saat itu bersedia diajak ke tempat yang cukup sepi seperti itu. Korban diketahui meninggalkan rumahnya sejak Jumat (25/4) sore.
Sementara itu, kabar yang beredar di antara warga menyebutkan bahwa pembunuhan sadis tersebut dilatarbelakangi perselisihan saat keduanya adu balap motor. Hal ini pula yang didengar oleh pihak keluarga. “Kami dengar memang awal mulanya karena balapan motor lalu ada kejadian seperti ini. Keluarga jelas berharap agar pelaku dihukum mati,” kata paman korban, Suwandi.
Seperti diketahui, warga Ketunggeng, Dukun, Magelang itu ditemukan tewas dalam kondisi membusuk pada Minggu (27/4) lalu. Bagian mata serta mulutnya saat itu tertutup kain warna hitam. Di lehernya, terdapat luka terbuka yang sudah dikerumuni lalat. Terungkapnya identitas korban didapatkan setelah pihak keluarga berhasil mengidentifikasi jenazahnya. Dari situ, petugas melakukan pengembangan di lapangan dan berhasil mengamankan tersangka.


tribunjogja.com

Polisi Akan Jaga Ketat Delapan TPS di Kulonprogo

KULONPROGO - Delapan tempat pemungutan suara (TPS) di Kulonprogo akan mendapat penjagaan ekstra dari Polres Kulonprogo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Tempat-tempat tersebut dinilai berkategori rawan I.
Wakapolres Kulonprogo, Kompol Tb M Faisal mengatakan, TPS yang termasuk kategori rawan I terdiri atas 4 TPS di Kecamatan Temon, 2 TPS di Kecamatan Galur dan 2 TPS di Kecamatan Panjatan. Adapun pihaknya menerjunkan 662 personil untuk pengamanan 987 TPS di 12 kecamatan di Kulonprogo. “Ada 8 TPS yang jadi prioritas pengamanan,” kata Faisal usai memimpin apel pasukan pengamanan Pilpres di Mapolres Kulonprogo, Senin (2/6/2014).

Delapan TPS tersebut menurutnya dikategori rawan I karena berdasarkan pemilu Legislatif kemarin, banyak warga yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput. Hal itu dilatarbelakangi ketidakpercayaan warga kepada pemerintah terkait rencana pembangunan bandara maupun penambangan pasir besi.
Faisal mengatakan pihaknya akan mendampingi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kulonprogo untuk emngimbau warga menggunakan hak pilihnya. “Juga ada beberapa kegiatan cipta kondisi dengan Polsek di wilayah perbatasan,” tambahnya.
Terpisah, Ketua KPUD Kulonprogo, Muh Isnaini mengatakan pihaknya terus amelakukan sosialisasi Pilpres untuk mengantisipasi golput. Tingginya angka ketidakhadiran pemilih di beberapa TPS wilayah selatan Kulonprogo menurutnya tak semata dikarenakan persoalan sosialisasi Pemilu melainkan juga sebab-sebab lain. Hal itu menjadi bahan kajian KPUD untuk mencari cara meningkatkan angka kehadiran di tiap TPS di wilayah selatan.