Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Entri yang Diunggulkan

Berikan Motivasi dan Semangat pada Petugas, Wakapolda DIY Pengecekan Langsung ke Beberapa Tempat Pemungutan Suara di Kulonprogo

    Kulon Progo, - Wakapolda DIY Brigjen Pol Adi Vivid A.B., S.I.K., M.Hum., M.S.M. bersama Kapolres Kulonprogo AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pa...

Kamis, 20 Oktober 2016

Tim Inafis Polres Kulonprogo Olah TKP Kasus Pencurian Di Temon


Aksi pencurian dengan sasaran sekolah kembali terjadi di Kulonprogo. Kali ini pencuri menyatroni SDN 1 Glagah Kecamatan Temon, Kamis (20/10) dini hari. Pencuri berhasil membawa kabur dua buah monitor komputer, satu buah handycam dan uang tunai.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui penjaga sekolah, Wiyatno (55) sekitar pukul 06.00. Kecurigaan muncul ketika ia melihat pintu gerbang sekolah sudah terbuka. Setelahnya, ke belakang sekolah melihat tas dan kotak infak tergeletak di lantai. Kemudian ia pergi mengecek ke ruangan guru yang berada di sebelah timur.
“Jendela ruang guru kondisinya sudah terbuka dan dalam ruangan sudah acak-acakan. Kemudian mengecek ruang kepala sekolah, eternit dan gentingnya sudah jebol. Saya langsung ke rumah bu kepala sekolah melaporkan kejadian,” ujarnya.
Sementara itu kepala sekolah SDN 1 Glagah, Ester Sujiyem SPd MSi menuturkan, aksi pencurian di sekolah ini merupakan yang kedua kalinya terjadi. Dari pengecekan, dua buah monitor komputer yang berada di ruang kepala sekolah dan satu buah handycam yang disimpan dalam lemari ruang guru telah raib.
“Uang infak dan uang pendidikan yang dikumpulkan siswa setiap Jumat kurang lebih sebesar Rp 500 ribu juga hilang. Total kerugian kurang lebih sekitar Rp 5 juta. Kejadian ini dilaporkan ke Polsek Temon sekitar pukul 07.30,” jelasnya.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Temon, AKP Paijo, dari hasil olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) petugas Inafis Polres Kulonprogo dan keterangan penjaga sekolah, diduga pelaku masuk ruangan kepala sekolah memanjat tembok belakang. Kemudian membuka genting dan menjebol eternit. Turun memanfaatkan lemari yang berada di bawahnya.
“Diduga pelaku lebih dari satu orang. Karena untuk mengambil barang tersebut jika satu orang akan mengalami kesulitan membawanya. Kami temukan sidik jari pelaku di toples tempat menyimpan uang siswa,” jelasnya

0 komentar:

Posting Komentar