Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Entri yang Diunggulkan

Kapolsek Kokap Hadiri Pengajian Akbar dan Syawalan MWC PC NU Kokap

    Kokap-  Kapolsek Kokap AKP Toha, S.H. menghadiri Pengajian Akbar dan Syawalan MWC PC NU Kokap di Pedukuhan Tangkisan 2, Kalurahan Harg...

Minggu, 09 Oktober 2016

Jaga Situasi Kondusif, Polres Kulonprogo Laksanakan Penutupan Lokasi Tambang Tak Berijin Banaran


Dipipmpin langsung oleh Kapolres Kulonprogo AKBP Nanang Djunaidi personil Polres Kulonprogo melaksamakan penertiban tambang yang tidak berijin di sepanjang Kali Progo dengan pemasangan Police Line   dan juga pelepasan spanduk penolakan penambangan.

Kapolres Kulonprogo mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk tetap menjaga situasi kondusif di wilayah Galur karena selama ini keinginan warga adalah pencabutan izin operasi PT PAS, proses pencabutan akan sangat lama dan mediasi menjadi solusi yang ditawarkan oleh KLH. PT PAS sendiri sanggup memenuhi kewajiban terhadap warga setempat meliputi pembagian wilayah sesuai kesepakatan antara petambang manual dengan petambang modern. Warga diperkenankan menjual hasil tambang kepada PT PAS serta sanggup membuatkan jalan yang baik bagi warga. Bahkan PT PAS akan menjamin BPJS, membuka lowongan kerja serta akan mengalokasikan 10 persen dari hasil tambang untuk warga.


Lokasi jalur tambang yang telah dipasang Police Line adalam rangka menjaga situasi kondusif di wilayah Banaran antara lain di Pedukuhan Kenteng dengan dipasang 2 Police Line, di Jonggrangan Pedukuhan 10 dipasang 3  Police Line , di Njalan pedukuhan 9 dipasang 3 Police Line dan pedukuhan Njati dipasang 1 Police Line.

Konflik tambang di sepanjang sungai Progo wilayah Galur khususnya sudah seringkali terjadi baik antar kelompok penambang manual maupun Penambang Manual dengan PT Legal.


PT (PAS dan GST) legal secara perijinan sedngkan warga penambang Manual illegal, namun memaksa PT Legal agar tidak melaksanakan operasi dengan dalih hindari kerusakan lingkungan, padahal dengan penambangan manual dalam jumlah massif juga berdampak pada kerusakan. 

"Bisa dicek lapangan. Sudah seringkali dilakukan mediasi oleh Polri maupun Pemda, ESDM dan KLH namun selalu mengalami jalan  buntu. Masing masing dg pendapatnya sendiri, bahkan mau menang sendiri. Penutupan akses jalan bagi armada Tambang (Truk maupun jenis colt) untuk sementara harus dilakukan untuk menjaga kondusifitas, hindari konflik susulan Sampai batas waktu yang tidak ditentukan tergantung dg perkembangan situasi" ungkap Kapolres Kulonprogo.    

" Polres beserta Polsek Galur siap amankan situasi dan mediasi kepada para pihak dan berharap bahwa para Penambang manual dengan PT Berijin bisa seiring sejalan tanpa konflik agar dari penambangan bisa mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan. Apalagi saat ini di Kulonprogo juga ada event besar seperti tahapan Pilkada dan Bandara yang memerlukan kondusifitas secara menyeluruh di Kulonprogo" pungkas Kapolres Kulonprogo      





Humas Polres Kulonprogo




0 komentar:

Posting Komentar