Kulonprogo- Polres Kulonprogo menggelar simulasi sistem pengamanan (Sispam) Kota menghadapi pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di jalan lingkar utara Alun-alun Wates, Rabu (12/10).
Kapolres Kulonprogo AKBP Nanang Djunaedi mengatakan, simulasi di gelar untuk menghindari kesalahan prosedur dan meminimalisir terjadinya penyimpangan maupun kesalahan teknis dalam penanganan unjuk rasa.
“Digambarkan terjadi insiden di TPS. Ada masyarakat yang tidak puas haknya menyalurkan suara tidak diakomodir. Sedangkan setelah pengumuman dan penetapan Bupati dan Wabup terpilih terjadi unjuk rasa dan tindakan anarkis dari warga,” jelasnya didampingi Wakapolres Kompol Andreas Deddy Wijaya.
Turut menyaksikan Pejabat Bupati Kulonprogo Budi Antono, Forkompinda dan Ketua KPUD Kulonprogo M Isnaini.
Kapolres menambahkan, kegiatan ini untuk mensimulasikan tahapan penanganan unjuk rasa mulai dari situasi hijau, kuning dan merah. Dalam situasi hijau yang jadi domain penanganan Polres Kulonprogo. Penanganan lanjut apabila situasinya sudah mulai kuning oleh Kompi Dalmas unit Sabhara. Apabila terjadi aksi anarkis dan tindak pidana yang mengancam petugas maupun masyarakat langsung ditangani tim anarkis dari Brimob.
“Dalam pilkada mendatang jumlah personel yang dilibatkan kurang lebih sebanyak 600 orang dari Kompi Brimob, Dit Sabhara, Polsek dan Polres,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar