Menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Kulonprogo, suhu politik di kota Geblek tersebut mulai meningkat. Tidak hanya di dunia nyata, perselisihan pun mulai terjadi dalam dunia maya. Polres Kulonprogo terus meningkatkan operasi di dunia maya untuk memantau kondisi di jagad cyber Kulonprogo.
"Ya, kerawanan kan bisa di dunia nyata, bisa juga di dunia maya. Kita pun sudah lakukan monitor melalui tim cyber, namanya patroli dunia maya," kata Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi ,S.I.K.
Dia menyampaikan, sejauh ini pihaknya sudah menggelar operasi dunia maya secara rutin, tidak hanya fokus menjelang Pilkada saja. Namun demikian, sifatnya sebatas memantau. Jika kemudian ada content-content yang dinilai sebagai pelanggaran terkait dengan pilkada, pihaknya menyerahkan kewenangan pada Panwaslu.
"Tapi kembali sebatas hanya memonitor, kewenangan ada Panwas, kan begitu," ucapnya.
Pihaknya mengaku melakukan antisipasi kerawanan yang terjadi secara menyeluruh. Dari cek gudang penyimpanan logistik, dan rencana kegiatan penetapan pasangan calon dan pengundian nomor hingga tahapan lainnya.
"Kita antisipasi semua kerawanan yang ada," kata AKBP Nanang Djunaedi ,S.I.K.
Sebelumnya, Polres Kulonprogo juga sudah menyiagakan sebanyak 700 personel yang dilibatkan untuk mengamankan pilkada ini. Mereka akan ditugaskan untuk pengamanan semua tahapan pilkada Kulonprogo, termasuk juga pendampingan kepada calon bupati.
“Untuk pengamanan calon, nantinya ada tiga personel yang ditempatkan untuk satu calon,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar