Polres Kulonprogo menggelar apel kebhinekaan untuk mengantisipasi konflik, hal itu dilakukan karena di Kulonprogo banyak tempat ibadah dari beragam keyakinan. Dalam apel itu, Polres Kulonprogo mengimbau warga untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi, S.I.K. mengatakan, apel ini untuk menggugah dan mengajak seluruh potensi masyarakat sebagai wujud partisipasi untuk menjaga keutuhan NKRI. Selain itu untuk mewarisi dan menjiwai semangat kepahlawanan yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. “Meski terdapat perbedaan, tapi kita harus tetap menjaga kebhinekaan. Saling menghargai dan menghormati perbedaan di sekeliling kita,” kata Kapolres.
Atas dasar itu, Selasa (15/11/2016) Polres Kulonprogo menggelar Apel Kebhinekaan, di Alun-alun Wates. Apel dipimpin PJ Bupati Kulonprogo Ir. Budi Antono.
Peserta apel berasal dari Polres Kulonprogo, Kodim Kulonprogo, Sat Radar Congot, Satpol PP Kulonprogo, Saka Bhayangkara Kulonprogo, Polsus Rutan, Satpam, Linmas, Pelajar SMU dan kelompok masyarakat lainnya yang berjumlah kurang lebih 800 orang mendengarkan amanat Ir. Budi Antono selaku pemimpin apel.
Dalam apel besar kebhinekaan Cinta damai kabupaten Kulonprogo, yang mengambil tema "Melalui hikmah hari pahlawan ke-71 tahun 2016 kita tingkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang kokoh" PJ Bupati Kulonprogo menekankan bahwa :
- Multikulturalisme merupakan pandangan kebudayaan yang berorientasi praktis,yakni menekankan perwujudan ide menjadi tindakan.
- Multikulturalisme harus menjadi grand strategi ke masa depan khususnya dalam pendidikan Nasional yang menekankan learning by doing or practing, dan tidak semata-mata kognitif.
- Dengan memposisikan multikulturalisme secara baik, yakni integritas bangsa bertumpu pada persoalan kebudayaan,maka tujuan utama yaitu pembangunan bangsa serta menjadikan kebudayaan sebagai khazanah yang penuh nilai yang harus selalu dijaga dan dirawat
- Masyarakat multikultural sangat relevan bagi penegasan kembali identitas nasional bangsa Indonesia yang inklusif dan toleran dengan tetap mengakar pada Pancasila sebagai dasar ideologi negara.
Pejabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono mengatakan, kegiatan ini untuk mengingatkan kembali kepada seluruh elemen masyarakat supaya mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Supaya bangsa Indonesia tidak mudah terpecah belah kekuatan apa pun. “Kita satu, berlindung pada Pancasila dan UUD 1945. Mengingatkan kembali pada prinsipnya. Meski semua elemen dan komponen masyarakat sudah ingat. Perlu diingatkan kembali untuk merapatkan barisan mendukung NKRI, Pancasila dan UUD 1945. Masyarakat harus selalu menjaga toleransi,” ujar Budi Antono.
Apel diisi dengan pembacaan ikrar untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ikrar dibacakan PJ Bupati Kulonprogo dan diikuti seluruh peserta apel yang isinya :
Kami masyarakat kabupaten Kulonprogo dengan tulus dan ikhlas. Dengan penuh kesadaran menyatakan sikap dan berikrar :
- Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Demi terjaganya negara kesatuan republik Indonesia.
- Siap memberikan kontribusi terbaik demi terwujudnya masyarakat yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45.
- Bersungguh-sungguh dalam menjaga keutuhan NKRI dan berupaya sekuat tenaga meredam bibit konflik dan menyelesaikannya berdasarkan undang-undang yang berlaku.
- Menolak segala bentuk provokasi anarkisme dan radikalisme yang dapat memecah belah kerukunan antar umat beragama.
- Menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah tempat tinggal kami dari segala ancaman Kamtibmas.
Humas Polres Kulonprogo
0 komentar:
Posting Komentar