Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Entri yang Diunggulkan

Berikan Motivasi dan Semangat pada Petugas, Wakapolda DIY Pengecekan Langsung ke Beberapa Tempat Pemungutan Suara di Kulonprogo

    Kulon Progo, - Wakapolda DIY Brigjen Pol Adi Vivid A.B., S.I.K., M.Hum., M.S.M. bersama Kapolres Kulonprogo AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pa...

Rabu, 30 November 2016

Tabligh Akbar "Doa Dari Jogja Untuk Indonesia"



Rabu, (30/11/2016)  Polda DIY menggelar acara tabligh akbar dengan tema “Do'a dari Jogja untuk Indonesia” yang diikuti oleh 8000 peserta di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tausyiah dan do'a dipimpin oleh KH DR Syarif Rahmat, SA, SQ, MA, dan Mujahadah/istighotsah dipimpin oleh KH Kholiq Stifa. 

Hadir Kapolda DIY Brigjen Pol Drs Ahmad Dofiri, M,Si., dan Danrem 072/Pamungkas Kolonel Inf Fajar Setyawan bersama seluruh pejabat utama Polda DIY Pejabat Pemerintah Propinsi dan Daerah, Ulama-ulama serta umaro’ serta masyarakat Yogyakarta. GOR dipenuhi oleh ribuan peserta yang khusyuk mengikuti kegiatan ini hingga usai. 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kesatuan dan persatuan Indonesia ditengah maraknya informasi yang beredar baik di medsos maupun di dunia maya tentang kabar kabar yang menyesatkan dan berbau SARA serta isu-isu yang sengaja disebarkan supaya terjadi perpecahan. 


Acara dibuka dengan dilantunkan Kalam Illahi Ayat Suci Al Qur’an oleh Dr. H. Muhammad Nur, S.Ag, M.Ag ( Imam Besar Masjid Kampus UGM). Kemudian muhajadah oleh Gus Najib dan doa dari para pimpinan pondok pesantren di Yogyakarta. Acara puncak diisi tausyiah yang dibawakan oleh KH DR Syarief Rahmat, SA, SQ, MA. 

Kapolda DIY menyampaikan sangat bersyukur bisa berada disini bersilaturahmi dalam acara ini dalam sebuah acara yang bertajuk doa. Bersyukur karena bisa bertemu dengan alim ulama dan masyarakat Yogyakarta. Disini kita berdoa bersama dalam rangka memohon kepada Allah SWT untuk menjaga semanagt kesatuan persatuan dan keutuhan Indonesia. Mari kita jaga Indonesia dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. 

Bangsa ini terlalu besar untuk dinafikan. Begitu banyak yang telah dilakukan presiden kita terdahulu kepada negara-negara besar di dunia, seperti Mesir dengan Universitas Al Azarnya, Maroko dengan kemerdekaannya, Mekkah dengan pembangunan akses dan fasilitas fadilitas yang dirancang oleh pemerintah kita. Dan semua juga atas jasa-jasa Presiden kita terdahulu. Hal ini disampaikan dengan tegas oleh KH DR Syarief Rahmat, SA, SQ, MA. 

Saat pers release, sesaat setelah acara selesai, hadir sebagai nara sumber Kapolda DIY, Danrem 072, Kakanwil Kemenag, Ketua MUI DIY, Ketua PW Muhammadiyah, Ketua MUI DIY. “Semua dilakukan di Yogyakarta dengan tujuan bersama supaya daerah kita aman, nyaman, tertib dan semua lancar. Kita ambil hikmahnya untuk menyikapi perkembangan sistuasi di negara kita dengan berbagai daya dan upaya sebagaimana upaya menyatukan semua dengan cara berikhtiar dan berdoa bersama, juga melalui tausyiah. Hikmanya adalah bagaimana kita mencitai bangsa ini dan bagaimana kita menjaga NKRI,” tegas Kapolda DIY. 

Menurut ketua MUI Yogyakarta, sebenarnya Yogyakarta memiliki andil besar dalam proses terbentuknya NKRI yang awalnya sabagai RIS (Republik Indonesia Serikat) hingga menjadi NKRI, yang menjadi keistimewaan Yogyakarta. Mengambil semangat itu kita harus bangga, sehingga apa yang kita lakukan betul-betul bisa mengawal Yogyakarta untuk NKRI. Kapolda juga menjelaskan bahwa kegiatan di Jakarta juga doa bersama yang uraian isinya ada tiga kegiatan berdasarkan kesepakatan, yaitu berdoa, berdzikir dan sholat berjamaah. 

Himbauan kepada masyarakat tidak perlu ke Jakarta, marilah kita doa bersama di tempat kita masing masing. Pengerahan massa dan penumpukan massa di suatu tempat bukan berarti tidak beresiko. Marilah nafas NKRI kita hembuskan dalam kehidupan sehari hari. Mengenai adanya sekelompok masyarakat yang berangkat dari Yogyakarta, menurut ketua PW Muhammadiyah, tidak ada yang berangkat menggunakan atribut dan atas nama organisasi Muhammadiyah sesuai instruksi dari pengurus pusat. Kemungkinan berangkat atas nama sendiri,” jelas Heri Zudianto selaku ketua PW Muhammadiyah Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar