Beruntunnya kecelakaan kereta api yang terjadi pada beberapa hari terakhir menjadikan sejumlah perlintasan tanpa palang pintu kembali mendapatkan pengawasan dari petugas kepolisian sektor Pengasih. Lima perlintasan tak berpalang pintu di wilayah kecamatan Pengasih, mendapatkan pengawasan khusus guna mengantisipasi terulangnya kejadian yang sama.
Sejumlah petugas dari unit Binmas Polsek Pengasih yang dipimpin oleh Kanit Binmas, Iptu Satiyem kembali melakukan pengawasan perlintasan kereta tanpa palang pintu di wilayah Desa Margosari hingga Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Jumat (05/08/2016). Langkah ini diambil pasca adanya kejadian kecelakaan antara kereta api Prambanan Ekspres (Prameks) yang menyeret salah seorang warga Desa Sentolo saat tengah menyeberang di perlintasan tanpa palang pintu beberapa hari lalu hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
”Di wilayah pengasih ini kan ada lima perlintasan yang tidak berpalang, dan satu perlintasan khusus untuk penyeberangan warga yang jalan kaki, sehingga kita kembali melakukan pengawasan,” ungkap Iptu Satiyem.
Dari pengawasan yang dilakukan, salah satu perlintasan kereta api tak berpalang pintu di Padukuhan Miri, Desa Margosari dirasa paling rawan. Mengingat perlintasan tersebut, selain berada di samping komplek perkantoran Pemkab Kulon Progo, juga menjadi jalur alternatif untuk menuju SMP Muhammadiyah I Wates.
”Yang ini berbahaya sekali, kalau pas jam sekolah siswa pasti nyeberang disini. Belum lagi nanti para pegawai kantoran maupun warga,” tambah Iptu Satiyem.
Sedangkan dari pengawasan yang dilakukan, selain untuk mengumpulkan data sebagai bahan koordinasi dengan sejumlah pihak, direncanakan nantinya juga perlu dipasang adanya papan peringatan bagi warga yang hendak menyeberang. ”Paling tidak ada papan peringatan agar warga yang akan menyeberang bisa lebih waspada dan berhati-hati. Ini upaya antisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang terus,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar