Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Entri yang Diunggulkan

Kapolres Kulonprogo, Bupati Kulonprogo, dan Forkompinda Laksanakan Pengecekan TPS untuk Pemilihan Bupati Kulonprogo

    Kulonprogo- Pada Selasa, 26 November 2024, Kapolres Kulonprogo AKBP Wilson Bugner F. Pasaribu, Bupati Kulonprogo, serta jajaran Forum Ko...

Senin, 25 Juli 2016

Polres Kulonprogo Kawal Terus Permasalahan Tambang Andesit

Jajaran Polres Kulonprogo terus mengawal masalah tambang batu andesit guna menghindari permasalahan yang semakin melebar. Ratusan warga Padukuhan Gondangan dan Padukuhan Watu Belah Desa Sidomulyo Kecamatan Pengasih serta warga Padukuhan Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Minggu (25/07/2016) menggelar pertemuan di rumah Dukuh Gondangan, untuk mengajukan tuntutan terhadap perusahaan tambang batu andesit yang beroperasi di Watubelah. Tuntutan yang diajukan ratusan warga ini seiring kerusakan parah dari infrastruktur di wilayah tersebut sepanjang lebih dari 4 kilometer. Polisi juga menghimbau supaya pertemuan berjalan dengan baik tanpa adanya gesekan yang mengakibatkan kerusuhan warga.


Sedangkan di dua wilayah tersebut terdapat tiga perusahaan tambang yang melakukan eksploitasi batu andesit yang sudah sejak dua tahun lalu. Menurut salah seorang warga setempat, Sukarmanto (27) sudah banyak warga yang menjadi korban dari kerusakan jalan tersebut. ”Hampir tiap hari ada yang jatuh, yang paling kasihan itu anak-anak yang mau ke sekolah atau pas pulang terpeleset dan itu sering terjadi,” ungkap Sukarmanto.

Sementara dalam pertemuan dengan tiga perusahaan tambang ini warga menuntut agar akses jalan yang rusak akibat aktivitas puluhan truk tambang batu andesit. ”Persisnya saya enggak tahu tapi kalau tiga perusahaan itu bisa lebih dari seratus kali bolak-balik,” tambahnya.

Dalam pertemuan yang di kawal polisi tersebut, warga menuntut agar pihak perusahaan tambang memperbaiki kerusakan jalan dengan cor beton sebab bila perbaikan hanya menggunakan aspal jalur tersebut mudah rusak kembali. ”Dulu ini diaspal oleh pemerintah, kalau sekarang diaspal lagi nanti tidak lama langsung rusak, operasional dari armada tambang kan sudah sampai ratusan,” tutup Sukarmanto.













0 komentar:

Posting Komentar