KULONPROGO. Kasus perampokan yang terjadi di dua kecamatan di wilayah hukum Polres Kulon Progo, yaitu di Kecamatan Temon dan Kecamatan Samigaluh beberapa waktu lalu mulai ditemukan titik terang.
AKBP Nanang Djunaedi, Kapolres Kulon Progo menyampaikan, pihaknya telah meminta bantuan kepada Monitoring Bareskrim Polri sebagai upaya pengungkapan kedua kasus perampokan tersebut.
”Kami sudah berhasil menemukan sidik jari para pelaku perampokan baik itu di Temon maupun di Samigaluh,” tutur AKBP Nanang Djunaedi, Selasa(21/06/2016). Kendati demikian, petugas belum bisa memastikan sidik jari siapakah yang ada di tempat kejadian perkara karena belum ada data pembandingnya.
Untuk kasus perampokan yang terjadi di Toko MD, Kecamatan Temon, AKBP Nanang menjelasakan, menurut kesaksian korban, pelaku diduga adalah salah satu mantan karyawan toko yang pernah bekerja di tempat tersebut namun dipecat.
”Dari suara, dari nada bicara dan gaya bicara, saksi mengatakan bahwa salah satu pelaku dari delapan pelaku diduga salah satu mantan karyawan toko tersebut,” tambah AKBP Nanang.
Sedangkan untuk truk yang dibawa lari oleh pelaku perampokan di Temon, sampai saat ini masih dalam proses pencarian identitas truk dengan menanyai sang pemilik.
Sedangkan untuk kasus perampokan di Kecamatan Samigaluh, korban menjelaskan bahwa sebelumnya ketika pagi hari sebelum terjadi perampokan ada orang yang berniat membeli cengkeh, karena korban merupakan pedagang hasil pertanian. Mereka berpura-pura kenal dengan korban.
”Karena korban sudah lanjut usia, sehingga tidak terlalu memperhatikan ciri-ciri orang tersebut, yang jelas saat ingin membeli cengkih, pelaku menggunakan sebuah sepeda motor dan mobil berjenis Avanza dengan nomor polisi H atau Semarang,” imbuh Nanang.
Sampai saat ini petugas masih berusaha mengusut kasut tersebut, karena dalam pengusutan, petugas mengalami kesuiltan akibat minimnya saksi.
0 komentar:
Posting Komentar