Dalam
berkendara khususnya menggunakan sepeda motor, sangat diperlukan etika dan adab
sopan santun di jalanan. Terlebih, saat ini banyak kita lihat pengendara sepeda
motor yang dengan seenaknya saja saling serobot, memotong jalur tanpa
mengindahkan kendaraan di belakangnya sehingga membahayakan pengendara lain.
Tujuan etika
berkendara adalah untuk menghormati, menghargai dan menjaga keselamatan diri
sendiri dan orang lain. Saat ini, kebanyakan pemakai jalan jarang yang punya
motto 'sedia payung sebelum hujan', biasanya kehujanan dulu baru pakai payung.
Nah, demikian pula dengan pengendara sepeda motor yang belum beretika, kalau
belum kejadian belum akan jera.
Siapapun
pasti tidak akan pernah mengharapkan celaka. Solusinya, tentu saja harus
dimulai dari diri kita sendiri. Kita tidak pernah tahu dan tidak pernah mau
celaka, tetapi kalau bisa dicegah kenapa tidak?
Pihak
kepolisian tidak henti-henti mengingatkan bahwa disiplin berlalu lintas bukan
hanya milik petugas kepolisian semata, namun juga milik kita semua agar selamat
sampai di tujuan. Nah, berikut adalah beberapa tips untuk meminimalkan kejadian
yang tidak menyenangkan saat berkendara, seperti kecelakaan atau mencelakakan
orang lain:
1. Pastikan
kondisi fisik dan jiwa yang sehat, lakukan pemanasan sedikit sebelum berangkat
ke tujuan.
2. Pastikan
sepeda motor yang akan digunakan benar-benar siap selama dalam perjalanan,
mulai dari kesiapan kondisi mesin kendaraan, ban, rem, kopling, oli, handle
gas, lampu depan, lampu rem, sign, rantai, busi, bahan bakar dan surat-surat
(SIM dan STNK).
3.
Gunakanlah helm full face atau helm standar (SNI) baik bagi pengemudi maupun
pembonceng. Pakailah kacamata dengan UV (Ultra Violet) protection di siang hari
agar tidak silau dan pandangan mata lebih jelas.
4.
Menyangkut kemungkinan perubahan cuaca, pengendara sepeda motor harus
mempersiapkan jaket, sepatu, body protector, sarung tangan, kacamata dan jas
hujan.
5. Bagi
pembonceng wanita, sebaiknya tidak duduk menyamping melainkan menghadap ke
depan.
6. Untuk
menyeberang, pastikan lalu lintas aman, barulah menyeberang.
7. Untuk
perjalanan di kota, kecepatan tidak boleh lebih dari 60 km/jam, jangan berjalan
dengan zig-zag, apalagi jika memboncengkan balita atau orang tua.
8. Jangan
membawa muatan yang melebihi ketentuan (lebih dari 2 orang).
9. Patuhilah
rambu-rambu lalu lintas sepanjang rute perjalanan dan etika berlalu lintas.
10. Tidak
mengambil jalur khusus pejalan kaki / sepeda, apalagi sampai menaiki trotoar
untuk pejalan kaki sangat tidak beretika.
11. Nyalakan
lampu utama pada siang hari dan gunakan lajur jalan paling kiri saat kecepatan
bibawah 40 Km/jam.
12. Tidak
menggunakan varias / aksesoris sepedamotor yang membahayakan pengguna jalan
lainnya & JANGAN menggunakan kenalpot racing / modifikasi dijalan raya,
karena dapat mengganggu kenyamanan orang lain.
13. Hal yang
tak kalah penting adalah berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebelum mengawali perjalanan.
0 komentar:
Posting Komentar