Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Entri yang Diunggulkan

Pawas Polsek Pengasih Laksanakan Cipta Kondisi Antisipasi Penanggulangan Peredaran Miras di Wilayah Kapanewon Pengasih

    Pengasih, 19 November 2024 – Dalam upaya menjaga kondusivitas dan ketertiban di wilayah hukum Polsek Pengasih, IPDA Azzam Arifudin, S.H....

Sabtu, 31 Oktober 2015

MENGHARGAI PERBEDAAN

Bhinneka Tunggal Ika, adalah terminologi yang sudah ada sejak negara ini berdiri, yang berarti “berbeda – beda tetapi tetap satu”. Para pendiri negara ini memahami betul tentang kondisi demografi masyarakat Indonesia dengan beragama latar belakang suku dan agama, sehingga istilah tersebut menjadi salah satu bagian dari lambang negara ini. Namun kenyataannya, proses untuk mensinergikan perbedaan latar belakang dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat bukan sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan. Pada tanggal 9 Juli 2014 ini, rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih memberikan hak pilihnya untuk memilih Calon Presiden RI periode 2014-2019.
Pesta demokrasi yang dilaksanakan melalui mekanisme pemilihan secara langsung ini adalah salah satu pelajaran politik dari Bangsa ini untuk memahami perbedaan. Dengan adanya dua pasangan calon Presiden, tentu akan ada pilihan yang berbeda. Masing – masing pasangan Capres / Cawapres memiliki tim sukses, pendukung dan simpatisan. Tentunya akan menciptakan kelompok baru yang memiliki idealisme dan pandangan yang berbeda, walaupun sebelumnya diantara individu dan kelompok tersebut mungkin sebelumnya memiliki latar belakang yang sama.
Salah satu hal penting untuk dibangun dengan adanya kondisi yang berbeda ini adalah membangun pemahaman bahwa perbedaan adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan ini.
Dengan adanya perbedaan, maka kehidupan ini menghasilkan sebuah harmonisasi yang indah. Walaupun berbeda pilihan dan idealisme, kerukunan dan persatuan harus tetap diutamakan. Namun apabila salah dalam menyikapi perbedaan, tentu akan menghasilkan sesuatu yang kontraproduktif. Kondisi masyarakat yang awalnya tertib, akan berubah menjadi tidak tertib dan mengganggu aktifitas masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, kita semua berharap, semoga perbedaan dalam pilihan tetap menjadi warna dalam membangun masyarakat Indonesia yang damai.

0 komentar:

Posting Komentar