Lebih
baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun orang dewasa
dari penyalahgunaan narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal kita tahu
benar apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita hadapi. Berikut adalah 7
langkah pencegahan untuk menghindarkan seseorang dari pemakaian dan
penyalahgunaan zat-zat berbahaya tersebut.
1.
Menanamkan pemahaman hidup sehat anak usia dini
Sebagai
orang tua, kita harus dapat menerangkan dengan menarik untuk menanamkan
perilaku hidup bagi anak-anak kita. Misalnya asupan makanan/minuman apa yang
baik bagi tubuh mereka dan asupan makanan/minuman apa yang berbahaya bagi tubuh
mereka. Ini akan mempertajam kesadarannya akan tubuhnya sendiri yang harus ia
rawat dengan baik bagian luar dan dalamnya. Pengetahuan mengenal fungsi dan
kekuatan/kelemahan tubuhnya sendiri, harus diberitahu.
Perilaku
hidup sehat akan paling manjur hasilnya bila diajarkan sedari anak kita masih
kecil, sedini mungkin. Karena apa saja yang ia pelajari sewaktu kecil akan
melekat selamanya di memori otaknya. Menanamkan kesadaran hidup sehat dengan
berolah raga secara rutin (yang tentunya harus juga diterapkan oleh kedua orang
tua mereka), menjadi kelanjutan dari langkah sebelumnya tadi.
Orang
tua seyogianya menjadi role-model bagi anak-anak mereka, harus memberikan
contoh yang baik bila ingin anaknya berperilaku baik. Sering kali kita sebagai
orang tua lupa bahwa anak kita belajar dari tingkah laku dan perilaku kita yang
mereka lihat dan perhatikan setiap harinya dari bayi sampai remaja. Anak-anak
kita belajar, meniru, dari orang yang sehariannya berada paling dekat dengan
mereka. Maka seharusnya kita tidak merokok atau minum minuman beralkohol bila
kita tidak mau anak-anak kita meniru kita atau bahkan mencoba-coba dan
menyalahgunakan narkoba.
2.
Pemahaman akan adanya racun di sekeliling kita
Memberikan
pemahaman sedini mungkin akan adanya racun di alam sekeliling kita, akan sangat
bermanfaat dan dapat menyelamatkan anak-anak kita dari penggunaan zat-zat
berbahaya. Penerangan bahwa ada racun pada tumbuh-tumbuhan seperti jamur dan
tumbuhan lainnya yang beracun, racun pada gigitan ular, sengatan ubur-ubur, dan
binatang lainnya yang berbisa, juga racun yang secara sengaja maupun tak
sengaja diproduksi oleh manusia, seperti polusi asap dari knalpot mobil, asap
dan limbah beracun dari pabrik-pabrik, asap rokok, dlsb.
Mendidik
meraka untuk sadar (aware) bahwa zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh kita
(bagi kelangsungan hidup kita) ada di sekitar kita dan setiap zat yang
membahayakan kesehatan kita harus dijahui (avoid) atau terkadang dimusnahkan.
Jadi bila suatu saat ia akan berhadapan dengan narkoba (biasanya ditawarkan
oleh lingkungan teman-teman terdekatnya), maka kita harapkan ia akan menolak
untuk mengkonsumsi narkoba, zat yang asing yang dapat membahayakan kesehatan
dan hidupnya. Maka dari itu informasi mengenai racun di sekeliling kita, juga
narkoba, harus diberikan kepada mereka sedetail dan sejelas mungkin.
3.
Memberikan informasi yang akurat dan jelas
Memberikan
informasi yang akurat dan jelas mengenai bahaya dari setiap jenis narkoba
merupakan kewajiban bila kita ingin membentengi/menyelematkan anak-anak kita
(atau pun orang lainnya) dari bahaya narkoba. Tanpa informasi yang akurat dan
jelas, seorang anak belum tentu menyadari narkoba yang ditawari temannya itu
berbahaya bagi kehidupannya. Tetapi bila ia mendapat informasi yang akurat dan
jelas mengenai bahaya narkoba, pasti ia akan menolaknya. Seharusnya pemberian
informasi yang akurat dan jelas harus juga diberikan oleh sekolah-sekolah
sebagai salah satu sub-kurikulum yang wajib diikuti oleh setiap anak. Informasi
mengenai jenis-jenis narkoba. Dampak bila menggunakannya, dampaknya bagi
organ-organ tubuh kita serta dampak dari segi hukumnya bila tertangkap
memiliki, menggunakan atau mengedarkan narkoba; Penyakit yang dapat diderita
sebagai akibat pemakaian narkoba (infeksi klep kanan jantung, kerusakan hati
atau cirrhosis, HIV/AIDS, dan lainnya)
Hampir
dapat dipastikan bila seorang sudah mendapatkan informasi mengenai narkoba yang
akurat dan jelas, daya tarik narkoba yang seindah apapun akan lansung amblas,
sirna, dibandingkan dengan dashatnya dampak kerusakan yang akan diakibatkan
oleh zat-zat narkoba itu kepada penggunannya.
4.
Bekerjasama dengan tempat pendidikan (sekolah atau universitas)
Bekerjasama
dengan sekolah ataupun universitas di mana anak-anak kita menuntut ilmu, untuk
merancang program pemantauan, pencegahan, dan juga program penanggulangan
narkoba secara holistic yang spesifik dengan pusat-pusat pendidikan tersebut
(yang sebetulnya hanya berbeda sedikit saja dari satu sekolah ke sekolah yang
lainnya)
Kerjasama
yang terkoordinir dengan baik yang melibatkan setiap sendi dalam kehidupan di
sekolah ataupun kampus seperti: Dosen, guru-guru, guru BK (bimbingan
konseling), Osis, Satpam/security, penjaga kantin, dan karyawan lainnya di
lingkungan sekolah/kampus (yang sering mendapatkan para siswa/mahasiswanya
memakai narkoba di WC/toilet), dan yang lainnya.
5.
Tanggap lingkungan
Orang
tua selalu tanggap lingkunga di rumah mereka sendri, di mana anak-anak mereka
tumbuh. Orang tua harus selalu sadar akan perubahan-perubahan kecil dari
perilaku sang anak. Perubahan-perubahan masa puber dan peralihan anak menjadi
remaja, remaja menjadi dewasa, tidak sama dengan perubahan perilaku seorang anak
yang mulai ter ekspos pada narkoba, atau yang sudah kecanduan narkoba.
6.
Bekerjasama dengan lingkungan rumah
Kita
sebaiknya bekerjasama dengan lingkungan rumah kita seperti dengan ketua RT, RW,
dsb. Terutama dengan tetangga yang mempunyai anak seusia atau yang lebih tua
dari anak kita. Menjalin hubungan yang baik dengan para tetangga selalu
mendatangkan kenyamanan dan keamanan bagi kita.
Kita
bisa membuat sistem pemantauan keamanan bersama tetangga lainnya yang juga
melibatkan ketua RT untuk memantau keamanan umum dan memantau bila ada
anak-anak di RT kita yang disinyalir menggunkan narkoba. Bila sistem yang
dibangun bersama para tetangga itu kuat, dijamin gejala-gejala penyalahgunaan
narkoba di pemukiman kita akan terdeteksi dan dapat tertanggulangi dengan cepat
dan baik
7.
Hubungan interpersonal yang baik
Hubungan
interpersonal yang baik dengan pasangan dan juga dengan anak-anak kita, akan
memungkinkan kita melihat gejala-gejala awal pemakaian narkoba pada anak-anak
kita. Kedekatan hubungan batin dengan orang tua akan membuat anak merasa nyaman
dan aman, menjadi benteng bagi keselamatan mereka dalam mengarungi kehidupan
mereka nanti.
Bila
orang tua sering ribut, cekcok, maka itu bisa memengaruhi sang anak secara
psikologis. Kegalauan ini bisa memancingnya untuk mencoba narkoba dengan
berbagai macam alasan yang dicarinya sendiri. Misalnya supaya diperhatikan,
sikap masa bodoh terhadap hidupnya, untuk mengatasi kemarahan, ketidaksenagan,
atau kesedihan yang timbul dari melihat orang tua mereka yang selalu
bertengkar.
Ketujuh
langkah itu sangat ampuh melindungi anak-anak kita dari godaan untuk mencoba
zat-zat narkoba, asalkan ke tujuh langkah pertama itu dijalankan dengan penuh
komitmen, sungguh-sungguh, dan dengan sebaik-baiknya.
Sumber
: "http://pantirehab.com"
0 komentar:
Posting Komentar