Terima
telpon seperti biasanya, jangan terbawa atau terpengaruh dengan pembicaraannya.
Usahakan jangan gugup dan cepat percaya.
Tanyakan
nama penelpon dan alamat instansi. Ini memudahkan anda untuk mengecek kebenaran
penelpon.
Bila
penelpon minta nomor rekening, bilang saja kalau anda orang desa dan tidak
punya buku tabungan.
Bila
penelpon bermaksud memberikan hadiah jutaan atau milyaran rupiah dan tetap
meminta nomor rekening anda. Anda tetap jawab kalau anda orang desa dan tidak
punya buku tabungan. Dan jawab saja “ kalau biasanya saya dapat kiriman uang,
lewat wesel.”
Jika
penelpon mengatasnamakan dari reserse atau dari kepolisian dan menangkap
saudara atau kerabat anda karena kasus tertentu dan sekarang sudah berada
dikantor kepolisian. Anda jangan langsung percaya, minta nama, pangkat dan
jabatan serta kesatuan penelpon.
Jika
penelpon marah marah, anda cukup menjawab “mohon maaf pak, kenapa bapak malah
marah marah. Nanti saya akan ke kesatuan bapak beserta kerabat saya.
Bila
penelpon bisa mengusahakan kasus tersebut bisa diselesaikan dengan uang dan
meminta nomor rekening anda. Anda cukup menjawab akan saya beri kontan atau
anda tidak punya uang. Jangan sekali kali memberikan nomor rekening pada
penelpon.
Tutup
telpon dan hubungi nomor telpon kesatuan yang disebutkan penelpon. Cari tahu
kebenaran penelpon, ada tidak kasus yang melibatkan kerabat anda yang
disebutkan penelpon gelap. Jika tidak benar, anda tentu sudah mengetahui bahwa
penelpon tersebut hanyalah penipu.
Bila
penelpon gelap tersebut menelpon kembali, jawab saja saya sudah telpon ke
kesatuan namun tidak ada. Atau biarkan saja dengan cara mematikan Hp anda.
0 komentar:
Posting Komentar