Kepolisian Resort Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap memfasilitasi dan menjemput empat eks Gerakan Fajar Nusantara dari penampungan Youth Center Gelanggang Pemuda, Sleman, pekan depan.
Kapolres Kulon Progo AKBP Nanang Djunaedi di Kulonprogo, Jumat 29 Januari 2016, mengatakan setelah dilakukan penjemputan, eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) akan langsung dipulangkan ke tempat asal yakni Dusun Wareng, Desa Donomulyo, Nanggulan.
"Eks Gafatar dari Kulon Progo hanya empat orang atau satu keluarga. Mereka tidak dibawa ke tempat penampungan, tapi langsung diserahkan ke pihak keluarga. Namun demikian, mereka tetap akan kami jemput dari Youth Center," kata AKBP Nanang.
"Sejauh ini, masyarakat Nanggulan siap menerima keberadaan mereka, bila kembali ke lingkungan mereka. Kalau mereka menolak, maka akan ada persoalan baru, seperti persoalan sosial," kata AKBP Nanang.
Dia mengatakan Polres Kulon Progo tetap akan melakukan pemantauan dan pembinaan melalui pemerintah desa. Mereka akan diberikan pembinaan soal agama hingga masalah deradikalisasi.
"Kami melakukan pembinaan lewat perangkat desa. Hal utama yang kami pikirkan yakni mereka diterima masyarakat dulu. Sehingga lebih mudah dalam pengawasan," katanya.
Lebih lanjut, Nanang mengatakan data eks Gafatar dari Kulon Progo masih dinamis yang artinya masih dapat bertambah karena Polda DIY masih terus dilakukan pendataan. Jumlah eks Gafatar dari Kalimantan Barat lewat Semarang (Jateng) telah tiba di DIY sebanyak 378 orang, dan empat di antaranya dari Kulon Progo.
Ia mengatakan data ini akan bertambah karena masih ada eks Gafatar yang kepulangannya lewat Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Emas (Semarang).
"Polda DIY masih melakukan identifikasi. Saat tiba di DIY, mereka tidak memiliki identitas. Pengurus eks Gafatar juga masih dievakuasi untuk ditanyai soal siapa pengurusnya, siapa pengikut atau kader yang bergambung hingga keberadaan anggota Gafatar," kata AKBP Nanang.
antaranews.com
0 komentar:
Posting Komentar