KULONPROGO - Kepolisian Resor Kulonprogo membongkar makam Nur Rochim (20), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedungsogo, Kedungsari, Pengasih, Jumat (7/3/2014) untuk otopsi jenazah. Hal ini dilakukan untuk keperluan penyidikan untuk mengungkas penyebab tewasnya pria tersebut yang dianggap janggal oleh pihak keluarga.
Proses otopsi hingga saat ini masih dilakukan oleh tim dokter forensik dari RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Ricky Boy Sialagan mengungkapkan, otopsi dilakukan untuk mencari alat bukti lain dalam keperluan penyidikan. Hasil dari pemeriksaan tim forensik nantinya akan digunakan untuk pengembangan penyidikan lebih lanjut.
"Hasil dari tim forensik nanti kita kmbangkan bersama alat bukti lain sehingga bisa jelas semuanya," kata Ricky.
Warga Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan itu ditemukan tewas di tengah rel kereta di wilayah Kedungsari, Pengasih, Oktober 2013 silam. Malam sebelum ditemukan tewas, korban diketahui bertandang ke rumah calon istrinya di pedukuhan Sidowayah. Namun, sejak saat itu, pria tersebut tak pernah kembali ke rumah.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, pada malam itu, korban sempat dijemput paksa oleh pemuda setempat ketika berada di Sidowayah dan kemudian terjadi pemukulan kepadanya. Keesokan harinya, korban diketahui sudah tak bernyawa di rel kereta di Pengasih.
Polisi sejauh ini sudah melakuka pemeriksaan atas dua tersangka warga Sidowayah, Desa Sukoreno, Sentolo, yakni Bag (27) dan Snb (26). Sementara ini, pihaknya hanya menyangkakan pasal 335 KUHP tentang perampasan kemerdekaan seseorang kepada kedua tersangka tersebut. Pasalnya, keduanya yang paling berperan aktif dalam penjemputan paksa korban di rumah sang calon istri.
Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar