ilustrasi
KULONPROGO - Gara-gara menuang bensin terlalu berdekatan dengan nyala lilin, si jago merah melalap ruang dapur rumah Raliyam Adi Wiyono (49) di Dobangsan, Giripeni, Wates, Minggu (23/3/2014) pagi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut meski api sempat membakar sepeda motornya.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.30 WIB saat Raliyam yang juga penjual bensin eceran itu tengah menuangkan bahan bakar tersebut dengan gayung dari drum ke dalam ember kecil di dapur. Namun, dirinya tidak menyadari jika jaraknya terlalu berdekatan dengan lilin penerang aruman (tradisi kubur plasenta) cucunya. Diduga, bensin yang dituangnya itu memercik dan langsung tersambar nyala api lilin hingga kobaran api tercipta.
“Saya itu lagi menakar bensin ke ember. Jarak satu meter, ada lilin aruman. Biasanya juga begitu dan nggak kenapa-kenapa. Ndilalah kok sekarang malah kebakar gini,” kata Raliyam, ditemui di rumahnya.
Dia sempat mencoba menyiram api tersebut dengan seember air. Alih-alih padam, api justru kian membesar dan mulai melahap beberapa alat dapur miliknya. Betis kanan Raliyam pun tak luput dari sambaran api hingga melepuh. Mengingat api mulai membesar, Raliyam meminta bantuan tetangganya dan langsung membunyikan kentongan untuk pertolongan warga. Api yang sudah melahap bagian atap dapurnya pun akhirnya bisa dipadamkan secara gotong royong hingga tak melebar ke ruang lainnya.
Meski begitu, sepeda motor matic Raliyam tak sempat diselamatkannya. Bagian samping dan belakang sepeda motor itu meleleh karena tersambar apo. Akibat kejadian itu, Raliyam mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. “Saya merasa beruntung bisa selamat. Beruntung juga, 7 buah tabung gas elpiji 3 kg yang saya simpan di situ dalam keadaan kosong. Saya nggak bisa bayangin kalau gas itu ada isinya,” kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar