Pengasih, 16/9 - Pengalaman adalah guru yang bijaksana,..setiap insan pasti memiliki pengalaman yang berbeda. Seperti halnya saudara kita yang saat ini harus menginap diruang yang dijaga aparat kepolisian karena melakukan tindak pidana tertentu.dan mereka pun tentu sebagai manusia biasa yang memerlukan perhatian dan bimbingan guna menyongsong masa depan yang lebih cerah. Masa depan sangatlah penting untuk didesain dan diusahakan sebaik dan seindah mungkin.masa depan dalam perspektif islam dibagi menjadi dua :
1. Masa depan terjauh ( akhirat )
2.Masa depan terpendek ( dunia )
Namun kita tidak bisa hanya mengutamakan salah satunya artinya keduanya harus seimbang. Karena rencana dan melangkah kedepan haruslah digariskan agar perjalanan terarah dan tercapai tujuan.
Kapolres kulon progo AKBP YULIYANTO,S.I.K.MSc. disela - sela usai melaksanakan shalat dhuhur secara berjamaah dimasjid 'ainurakhman Polres kuloprogo memerintahkan kepada takmir masjid Iptu Heru mei yanto,Amk.SPd.MSI untuk memberikan pencerahan dan bimbingan kerokhanian islam terhadap seluruh tahanan yang beragama islam dirutan polres kulonprogo. Setiap ada kesempatan dan waktu luang ajari saudara kita dan ketuk hatinya agar sadar dan kembali ke jalan yang benar.dengan adanya terobosan baru dari Kapolres ini diharapkan akan meminimalisir tindakan kejahatan berulang karena mereka sudah terisi hatinya dengan siraman rokhani. Juga diwajibkan bagi para tahanan agar selalu melaksanakan shalat secara berjamaah diruang ibadah sel tahanan .selain pemateri dari takmir masjid 'ainurakhman juga dari sat bimas polres kulonprogo serta menggandeng para ustad diwilayah kulonprogo. Adapun jadual kegiatan kajian rutin setiap hari rabu setelah melaksanakan shalat dhuhur. Tampak pada gambar dibawah ini para tahanan sedang khusuk mendengarkan siraman rokhani dari kasat bimas polres kulonprogo AKP H.SUMINA, SH
Rabu, 16 September 2015
pembinaan mental kerokhanian islam terhadap Tahanan
Rabu, September 16, 2015
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar