Selamat Datang Di Website Resmi Tribrata News Polres Kulonprogo KAMI MEMANG BELUM SEMPURNA, TAPI KAMI BERUSAHA UNTUK MENJADI YANG TERBAIK

Selasa, 17 Februari 2015

POLRES KULON PROGO MELAKSANAKAN PENGAMANAN UNJUK RASA WARGA WTT

- KULON PROGO . Pada hari Rabu 4 Pebruari 2015 Polres Kulon Progo melaksanakan pengamanan unjukrasa penyampaian aspirasi oleh warga wahana Tri Tunggal ( WTT) di depan Balai desa Glagah yang bersamaan dengan di adakanya Konsultasi Publik di Balai Desa Glagah . Di pimpin oleh Kabag Ops Polres Kulon Progo Kompol Dwi Prasetio N, S.E., terdiri dari pasukan Sabhara ditambah dari staf Polres kulon Progo dan dari Polsek jajaran . 


   

 Dalam orasi penyampaian pendapat WTT meyataka bahwa proyek pembangunan Bandara Internasional di Kulon Progo Yogyakarta yang merupakan bagian dari Megaproyek pemerintah daerah Kulon Progo . Serta salah satu program MP3EI di yogyakarta selain penambangan pasir besi oleh PT JMI ( perusahaan asal Australia ) di pesisir pantai Kulon Propgo. pembangunan proyek bandara di kulon Progo , proses awalya di mulai dari MoU antara pemerintah Indonesia yang di wakili oleh angkasa Pura ( Persero) eegan Investir asal india GVK power & Infrastruktur pada tanggal 25 januari 2011 di india. kerjasama itu berbentuk peruaahaan patungan ( joint veture company) dengan masing- masing pihak me,iliki hak atas kepemilikan saham dan pembangunan bandara tersebut senilai US$ 500 juta.


  

Ada sekitar 2875 Kepala Keluarga atau 11.501 jiwa . Serta ada pemukiman dan lahan produktif yang akan di gusur akibat pembangunan bandara. Keberadaan pembangunan proyek bandara menjadi embrio pembentukan organisasi perlawanan rakyat . tepatnya pada tanggal 9 September 2012 berdiri Wahana tri tunggal (WTT) Organisasi yang terdiri darienam desa antara lain Desa glagah, Palihan , Sindutan, Jangkaran, Kebonrejo, dan Temon Kulon.




Pembangunan bandara di Kulon Progo hanya akan mengurangi lahan produktif serta akan banyak petani yang terusir dari tanahnya , sehingga kami dari warga masyarakat Kulon Progo yang tergabung dalam WTT menolak bandara sepenuhya. Serta ganti rugi bukanlah solusi yang tepat bagi petani.

    
Unjukrasa berakhir pada pukul 12.00 WIB dengan aman dan terkendali . Massa membubarkan diri dengan tertib setelah membacakan aspirasinya.








Humas Polres Kulon Progo

0 komentar:

Posting Komentar