Kulonprogo, - Dalam rangka memperingati keberhasilan sektor pertanian, Kapolres Kulonprogo AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, S.I.K., M.H., bersama jajaran Forkompimda, menghadiri kegiatan Vidcon Panen Raya yang diselenggarakan secara terpusat oleh Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 7 April 2025, pukul 07.00 WIB, bertempat di Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo.
Kegiatan Panen Raya yang dilakukan secara serentak ini melibatkan 14 provinsi di seluruh Indonesia, dengan pusat utama acara berada di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kapolda DIY Irjen Pol. Anggoro Sukartono, S.I.K., Danrem 072 Pamungkas DIY Brigjen TNI Bambang Sujarwo, S.H., M.Sos., Kajati DIY Ahelya Abustam, S.H., M.H., serta sejumlah tokoh penting lainnya.
Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh rois Kalurahan Kedungsari, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang kemudian diserahkan kepada perwakilan Kelompok Tani Makmur dari Pedukuhan Karangasem, Kedungsari. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan panen padi bersama yang dilakukan oleh Sri Sultan, Kapolda DIY, Danrem, Kajati DIY, dan sejumlah pejabat lainnya di Bulak Karangasem, yang terletak di timur Balai Kalurahan Kedungsari.
Selama kegiatan berlangsung, para pejabat tersebut menyaksikan proses panen padi dengan menggunakan mesin combine harvester yang didatangkan dari Brigade Alsintan (Alat Mesin Pertanian) Kalurahan Ngestiharjo, Wates. Di wilayah Kalurahan Kedungsari, terdapat sekitar 140 hektar lahan padi yang ditanam dengan varietas Impari 32 dan Impari 42, yang menghasilkan rata-rata 6,88 ton per hektar.
Setelah panen, dilakukan proses serap gabah (sergab) langsung oleh tim jemput gabah Kabupaten Kulonprogo yang diinisiasi oleh Kantor Bulog Kanwil DIY. Gabah yang dibeli oleh Bulog tersebut dihargai Rp. 6.500 per kilogram, yang dirasakan sangat membantu oleh para petani, terutama dalam memberikan harga yang menguntungkan di tengah fluktuasi pasar.
Dalam sesi tanya jawab, Bupati Kulonprogo, Dr. H.R. Agung Setyawan, S.T., M.T., berdialog langsung dengan perwakilan Kelompok Tani Makmur mengenai hasil panen dan harga gabah. Para petani mengungkapkan rasa terima kasih atas kebijakan Bulog yang menawarkan harga gabah yang menguntungkan dan berharap agar kebijakan ini dapat berlanjut pada masa depan. Gubernur DIY juga memberikan pesan motivasi kepada petani agar hasil panen dapat dikelola dengan bijak, salah satunya dengan menabung sebagian hasil penjualan gabah untuk masa depan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kulonprogo menyampaikan sambutannya dengan penuh harapan akan keberhasilan Kulonprogo sebagai lumbung pangan di DIY. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, petani, dan pihak terkait untuk meningkatkan ketahanan pangan, serta menciptakan daerah yang mandiri pangan.
"Keberhasilan Kulonprogo dalam sektor pertanian adalah kenyataan yang harus kita perjuangkan bersama. Kami siap menjadi pusat ketahanan pangan di DIY dan Jawa Tengah," ujar Bupati Agung.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan harapan agar sektor pertanian di Kulonprogo terus berkembang dengan adanya dukungan alat pertanian yang memadai dan peningkatan kualitas irigasi yang ada.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dalam sesi tanya jawab dengan Presiden RI, menyampaikan terima kasih atas kebijakan harga gabah yang saat ini mencapai Rp. 6.500 per kilogram, yang sangat menguntungkan para petani. Menurutnya, kebijakan ini dapat meningkatkan pendapatan petani, terutama di daerah dengan sawah berukuran kecil seperti DIY.
Presiden RI, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, dalam sambutannya secara virtual, menyampaikan apresiasi kepada para petani Indonesia yang telah berjuang keras untuk memastikan ketahanan pangan negara. Ia menekankan pentingnya keberadaan petani dalam menjaga stabilitas pangan di Indonesia dan berjanji akan terus mendukung sektor pertanian melalui kebijakan yang lebih pro-petani.
"Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa petani, tidak ada NKRI," kata Presiden Prabowo, menegaskan peran vital petani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam acara tersebut, berbagai harapan juga disampaikan oleh petani milenial Kulonprogo, Rizal Agung Wahyudi, yang meminta dukungan dalam bentuk mesin dryer yang lebih kapasitas agar bisa mengakomodasi hasil panen yang lebih besar. Pemerintah setempat berjanji akan mengupayakan bantuan yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian di Kulonprogo.
Selain itu, Dinas Pertanian Kulonprogo juga menyampaikan upaya untuk memperbaiki infrastruktur irigasi yang ada, serta menyediakan alat-alat pertanian modern guna mendukung produktivitas pertanian di daerah ini.
Acara diakhiri dengan sesi Vidcon bersama Presiden RI yang memberikan sambutan mengenai kemajuan sektor pertanian di Indonesia. Ia menyampaikan optimisme bahwa dengan kerja keras bersama, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan bahkan mengekspor produk pangan ke negara lain.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sektor pertanian di Kulonprogo, DIY, dan Indonesia pada umumnya dapat terus berkembang, dan ketahanan pangan nasional dapat terjaga dengan baik di masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar