KULONPROGO. Anggota Polres Kulonprogo melaksanakan pengamanan unjuk rasa di kantor PLN Wates pada hari Kamis tanggal 18 Desember 2014. Unjuk rasa itu di lakukan oleh warga Dusun I dan II desa Bugel Panjatan Kulonprogo yang memprotes pihak PLN karena pembatalan pemasangan listrik di wilayahnya.
Menurut warga Bugel rencana pemasangan jaringan listrik untuk lahan pertanian sudah diajukan warga ke PNL sekutar bulan Agustus 2014, beberapa waktu kemudian sebanyak 54 tiang listrik di pasang di sepanjang jalan dan gang-gang masuk desa. Tetapi beberapa minggu kemudian petugas PKN datang kembali dan mencabut tiang yang sudah terpasang dengan alasan wilayah tersebut masuk dalam kontrak karya dengan pabrik pengolahan pasir besi.
Manajer PT PLN Rayon Wates Rohadi Widodo mengungkapkan, program pemasangan aliran listrik bagi pertanian di wilayah Bugel termasuk dalam program satuan kerja listrik pedesaan yang ditangani langsung oleh PT PLN di Semarang. Dipaparkannya, dari hasil komunikasi dengan bidang yang menangani hal tersebut, PT PLN memilih untuk menunggu keputusan dari kepala daerah dalam hal ini Bupati Kulonprogo. Pasalnya, PT PLN tidak bisa terlibat dalam sengketa yang terjadi antara warga dengan PT JMI. “Kami memilih diam dulu sampai ada keputusan dari bupati, apakah listrik bisa dipasang atau tidak,” tuturnya, menanggapi demo warga Bugel. Terkait warga yang sudah membayar, Rohadi mengaku tidak tahu sebab selama ini layanan pemasangan listrik gratis tidak dikenai biaya.
0 komentar:
Posting Komentar