KULONPROGO - Sebanyak 662 personil dari Polres Kulonprogo akan diterjunkan dalam pengamanan pemilihan presiden (pilpres) 2014. Sebelum pengamanan pilpres, Polres akan melakukan cipta kondisi dengan menggelar berbagai razia untuk menjaga kondisi yang telah kondusif.
Hal itu dikatakan Waka Polres Kulonprogo Kompol Tb M Faizal usai memimpin apel kesiapan personil dalam rangka pengamanan pemilihan presiden 2014, di halaman Polres, Senin (02/06/2014).
Dari 987 TPS yang ada di Kulonprogo, sebanyak delapan TPS diantaranya dikategorikan rawan. Yakni 4 TPS di Kecamatan Temon, masing-masing 2 di Kecamatan Galur dan Panjatan. "Rawan diantaranya karena peminat dari wilayah tersebut kurang sehingga dalam pelaksanaan pileg kemarin harus diimbau untuk datang ke TPS. Kami mendampingi KPU mengimbau warga agar menggunakan hak pilihnya. Masih kurangnya minat tersebut, berdasar pengakuan warga, pemerintah dinilai kurang berpihak kepada mereka,"ujar Faizal.
Dalam pengamanan pilpres 2014 ini karena bersamaan dengan berbagai kegiatan pula seperti bulan puasa dan lainnya, maka anggota Polres diminta untuk menjaga kondisi badannya agar tetap fit. "Anggota harus bisa mengantisipasi dengan menjaga kondisi badannya supaya tetap fit terus karena pengamanan pilpres bersamaan dengan bulan puasa dan kegiatan lainnya. Sebelum pilpres, kita akan melakukan cipta kondisi, seperti razia di wilayah perbatasan dan lainnya, sehingga kondisi keamanan akan terpantau secara intensif,"katanya.
Dikatakan Faizal, dengan cipta kondisi maka pihaknya harus selalu terjun ke lapangan, agar masyarakat bisa terasa nyaman dan aman dalam melaksanakan kegiatan. Antisipasi kekhawatiran terhadap kegiatan maka pihaknya siap melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. "Sehingga kejadian seperti di Sleman beberapa waktu lalu diharapkan tidak terjadi di Kulonprogo. Kita berharap semua pihak dapat menjaga suasana kondusif selama ini,"ujarnya.
Terpisah, dikatakan Ketua KPU Kulonprogo Muh Isnaeni STP, permasalahan rendahnya partisipasi pemilih di kawasan selatan tidak berkaitan langsung dengan sosialisasi Pemilu, namun dimungkinkan ada persoalan lain. "Langkah polisi dalam mengamankan pileg lalu dan pilpres mendatang sudah bagus, dan karena sukses pemilu dan pilpres adalah tanggung jawab bersama," ujarnya.
Ditambahkan Isnaini, permasalahan pada TPS yang dinilai rawan menjadi kajian, supaya sosialisasi lebih intensif lagi. Pada TPS selatan ada langkah strategis khusus untuk sosialisasi. Yakni dengan PPK maupun tokoh masyarakat dalam menyiapkan langkah dan strategi lain untuk melakukan pendekatan kepada warga.
krjogja.com
0 komentar:
Posting Komentar