Kulonprogo —
Polres Kulonprogo menggelar Apel Srawung Agung Jaga Warga Kabupaten Kulonprogo
di halaman Mapolres Kulonprogo, Jumat (21/11/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati
Kulonprogo, Dr. H. R. Agung Setyawan, S.T., M.Sc., MM, yang bertindak
sebagai Pimpinan Apel.
Hadir pula
Kapolres Kulonprogo AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, S.I.K., M.H.,
Komandan Kodim 0731/Kulon Progo Letkol Arh Viki Herwandi, S.Sos., Ketua
DPRD Kulonprogo, Kasat Pol PP, serta Kepala Dinas PMK Dalduk.
Dalam
amanatnya, Bupati Kulonprogo yang membacakan sambutan Gubernur DIY menegaskan
bahwa masyarakat Jawa memiliki falsafah ketahanan sosial yang kuat, yakni “Titi,
Tentrem, Kerta, Raharja”.
“Keteraturan
yang dijalani dengan ketulusan akan melahirkan ketenteraman; ketenteraman akan
menumbuhkan daya juang; dan daya juang yang berkesinambungan menghadirkan
kesejahteraan lahir batin,” ujar Bupati.
Nilai
tersebut, lanjutnya, selaras dengan adagium Latin salus populi suprema lex—keselamatan
rakyat adalah hukum tertinggi. Melalui Apel Besar Jaga Warga, ia menyampaikan
bahwa Yogyakarta meneguhkan diri sebagai ruang hidup bersama yang mengedepankan
“manunggaling warga lan pamong” sebagai kekuatan moral menjaga
ketenteraman daerah.
Bupati juga
menyinggung dinamika keamanan modern yang semakin kompleks, sehingga diperlukan
paradigma baru people-centered security.
“Keamanan
tidak lagi cukup bertumpu pada teknologi atau aturan yang kering. Yang kita
perlukan adalah empati, komunikasi dua arah, dan tanggung jawab bersama,”
tegasnya.
Beliau menekankan pentingnya peran Polri menjalankan laku “Tata, Titi, Tatas, Titis” sebagai dasar tata kelola keamanan yang komprehensif, cermat, konsisten, menyeluruh, dan bermanfaat bagi publik.
Selain itu,
Jaga Warga disebut sebagai jembatan budaya antara masyarakat dan pemerintah
dalam menciptakan keamanan semesta yang mengutamakan kohesi sosial, dialog,
serta penyelesaian berbasis kearifan lokal.
Bupati juga
menyinggung peristiwa demonstrasi 29–30 Agustus lalu sebagai contoh
keberhasilan Jogja menjaga ruang publik dengan cara dialogis, humanis, dan
mengedepankan budaya.
“Empati
lebih ampuh daripada energi yang meledak. Budaya lebih menenangkan daripada
represi,” tuturnya.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, Bupati menitipkan harapan agar Jaga Warga terus menjadi pagar budaya yang menjaga harmoni dan menjadi mitra Polri dalam memperkuat keteduhan sosial.
Sementara
itu, Kapolres Kulonprogo AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, S.I.K., M.H.
menyampaikan bahwa Apel Srawung Agung Jaga Warga merupakan wujud nyata
kolaborasi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam menjaga keamanan
serta ketertiban masyarakat.
“Ini adalah bentuk kolaborasi kuat antara TNI–Polri dan pemerintah untuk memastikan Kulonprogo tetap menjadi daerah yang aman dan kondusif,” ungkap Kapolres.
Apel Srawung Agung Jaga Warga diharapkan dapat memperkuat peran seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan rasa aman, tenteram, dan sejahtera bagi warga Kulonprogo.

0 komentar:
Posting Komentar