KULON PROGO – Sebagai bentuk sinergi dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif Polres Kulon Progo bersama unsur TNI, Polri, Forkompimda serta perwakilan masyarakat menggelar kegiatan Forum Dialog Kamtibmas pada Selasa pagi (16/9/2025), bertempat di Aula Adikarta, Pemkab Kulon Progo.
Acara yang dihadiri 270 peserta ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan daerah, termasuk Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko, A.Md., Dandim 0731/Kulonprogo Letkol Inf Dyan Niti Sukma, S.I.P., Kapolres Kulon Progo AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, S.I.K., M.H., Kasatgaswil Densus 88 DIY AKBP Johanes Budi Harahap, S.I.K., serta para Lurah, Jagabaya, Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat dari seluruh penjuru Kulon Progo.
Acara dibuka secara resmi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan oleh Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, yang menyampaikan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga suasana kondusif di wilayah Kulon Progo.
"Hari ini kita berkumpul demi menjaga kondusifitas wilayah Kulon Progo. Kami bangga kepada para Lurah, Jagabaya, Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pemerintah terbuka, dan kami ingin semua elemen bersama-sama menjaga ketertiban, terlebih di tengah banyaknya isu dan pemberitaan di media sosial yang belum tentu benar," ujar Ambar.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah siap mendengarkan dan menampung keluhan masyarakat. Bahkan, dalam semangat pelayanan publik
Di sisi lain, Kapolres Kulon Progo, AKBP Dr. Wilson Bugner F. Pasaribu, dalam paparannya menyampaikan kondisi kamtibmas terkini di wilayah DIY, termasuk potensi konflik sosial yang meningkat akibat maraknya aksi unjuk rasa (unras) yang berujung anarkhis.
"Kulon Progo menjadi daerah terbaik dalam implementasi konsep tiga pilar, yaitu sinergi antara Pemerintah, TNI, dan Polri. Namun akhir-akhir ini kita menyaksikan adanya kelompok yang menunggangi aksi damai dengan menggunakan influencer hingga melibatkan anak-anak, yang berakhir ricuh," jelas Kapolres.
Kapolres juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam mencegah remaja terlibat aksi jalanan, mengingat baru-baru ini Polres Kulon Progo mengungkap kasus sekelompok remaja yang membawa senjata tajam di jalan raya dan viral di media sosial.
"Ini menunjukkan kurangnya perhatian orang tua terhadap aktivitas dan pergaulan anak-anak. Jika tidak diwaspadai, mereka bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dalam aksi-aksi yang berujung anarkis," tambahnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan pemaparan dari Kasatgaswil Densus 88 DIY, AKBP Johanes Budi Harahap, S.I.K., yang menjelaskan pentingnya deteksi dini terhadap penyebaran paham radikal dan intoleran di wilayah Yogyakarta, khususnya Kulon Progo.
"Kami terus melakukan pemetaan wilayah rawan dan memberikan sosialisasi bahaya paham radikal. Masyarakat diharapkan mampu menolak dan melawan penyebaran ideologi terorisme maupun intoleransi," tegas Johanes.
Acara Forum Dialog Kamtibmas kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber, sesi ini menjadi ruang terbuka bagi para lurah, Jagabaya, dan tokoh masyarakat untuk menyampaikan pandangan, keluhan, serta usulan dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing
0 komentar:
Posting Komentar